Cara Agar Tetap Awet dalam Berumah Tangga

Saat Anda memutuskan untuk menikah, maka Anda harus siap dengan segala konsekuensi yang harus Anda tanggung di kemudian hari. Anda tak bisa begitu saja lari masalah dan langsung memutuskan untuk mengakhiri hubungan saat sudah resmi menikah karena hal tersebut tentunya akan membuat hubungan Anda dan pasangan semakin tidak baik. 


Untuk itu, saat Anda mendapati masalah di kehidupan rumah tangga Anda, maka sebisa mungkin Anda harus bisa menyelesaikannya tanpa mengucapkan kata cerai. Terkadang, mungkin rasa bosan juga akan melanda bahtera rumah tangga Anda, tetapi sebisa mungkin Anda harus menghilangkannya agar pernikahan Anda bisa awet sampai maut memisahkan. Berikut ini cara-cara membuat hubungan Anda dan pasangan bisa awet sampai akhir hayat.

1. Saling Mengerti Satu Sama Lain
Sebuah pasangan yang memutuskan untuk mengarungi bahtera rumah tangga, maka mereka sudah mengetahui kelemahan dan kelebihan pasangan. Saat Anda mengetahui kekurangan pasangan, maka tak lantas menggunakan kekurangan itu untuk menjatuhkan pasangan Anda. Justru sebaliknya, Anda harus bisa menutupi kekurangan pasangan Anda dengan kelebihan yang Anda punya. Selain itu, saat suami Anda hanya mampu memberikan sedikit uang buat Anda, maka Anda harus bisa mensyukuri pemberiannya tersebut. Begitupun dengan suami, saat istri tak menyuguhkan makanan yang sesuai dengan seleranya, maka suami harus mencoba memahaminya.

2. Mendedikasikan waktu buat keluarga
Terkadang banyak kasus perceraian yang terjadi hanya gara-gara kurang meluangkan waktu buat keluarganya karena mereka hanya sibuk dengan pekerjaannya di luar. Saat terjadi percekcokan dalam rumah tangganya, maka suami dan istri tersebut akan saling menyalahkan dan tak mau melakukan introspeksi diri. Agar hubungan pernikahanya tetap awet, suami dan istri tetap harus bisa membagi waktunya untuk bekerja dan keluarga. Suami yang wajib memberikan nafkah bagi keluarganya waktunya pastinya lebih banyak di luar rumah. Beda dengan istri, ia boleh bekerja membantu suami, tetapi waktunya harus lebih banyak untuk mengurus anak-anaknya. Namun, keduanya harus seimbang jadi tak akan menimbulkan kecurigaan satu sama lain.

3. Menjalankan Konsep Pernikahan
Sepasang pengantin yang memutuskan menikah, pastilah memiliki mimpi saat mereka menjalani kehidupan rumah tangganya. Makanya, saat mereka benar-benar telah menjalani bahtera rumah tangga, maka mereka harus benar-benar mewujudkan apa yang menjadi mimpi mereka saat sebelum menikah. Mereka tak hanya bisa mengandalkan cinta dan kasih sayang saja, tetapi mereka juga harus bisa mewujudkan apa yang menjadi mimpi mereka saat menjalani biduk rumah tangga. Jika konsep yang dibuat sudah dijalankan dengan baik dengan rasa cinta dan ketulusan hati, maka kehidupan mereka bisa langgeng sampai maut memisahkan.

Sebuah pernikahan tak bisa dikatakan mudah karena banyak gejolak yang akan menghadang saat Anda menjalani kehidupan bersama pasangan Anda. Tentunya, Anda tak bisa dengan mudah mengatakan putus seperti saat pacaran karena pernikahan merupakan janji suci Anda kepada Tuhan, pasangan, dan kedua keluarga. Jadi, Anda harus benar-benar bisa mempertahankan pernikahan Anda sampai ajal menjemput.

Related Posts:

iklan

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]


Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).