MIKRO-Pajak


Pajak merupakan salah satu alat kebijakan terpenting bagi suatu negara. Pajak adalah sumber pendapatan utama suatu negara yang akan digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran negara, termasuk di Indonesia. Pajak dibayar oleh berbagai pihak. Jika melihat mekanisme pasar, pembeli dan penjual adalah dua pihak yang dimungkinkan dikenai pajak oleh pemerintah. Pajak suatu barang dapat dikenakan kepada penjual saja, pembeli saja atau kepada keduanya, hal ini bergantung pada bagaimana kebijkan yang berlaku. Istilah yang sering digunakan oleh para ahli dalam menunjukkan distribusi suatu beban pajak ini adalah pembagian beban pajak (tax incidence).

1.      Pajak yang Dikenakan pada Pembeli
Awalnya kita akan melihat pajak yang dibebankan kepada pembeli suatu produk. Pengenaan pajak pada pembeli ini didasarkan pada kebijakan pemerintah. Kita akan melihat sejauh mana kebijkan ini mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran. Pergeseran kurva permintaan atau penawaran akan mempengaruhi keseimbangan.
Dampak awal dari pajak yang dikenakan kepada pembeli adalah menurunnya permintaan karena pembeli harus membayar pajak kepada pemerintah. Penawaran tidak terpengaruh karena berapa pun harga yang terbentuk setelah adanya pajak, insentif yang diterima penjual tetap. Dapat dilihat bahwa pajak tersebut menggeser kurva permintaan. Arah pergeseran kurva permintaan dapat ditentukan dengan melihat menurunnya jumlah permintaan produk pada tingkat harga manapun. Hasilnya adalah bergesernya kurva permintaan ke kiri. Kita dapat melihat pengaruh pajak dengan membadingkan antara keseimbangan sebelum adanya pajak dengan setelah adanya pajak. Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan akan mengalami penurunan. Untuk lebih memperjelas kita dalam memahaminya, dapat dilihat melalui grafik berikut :


 

Ketika suatu pajak sebesar $0,50 dipungut dari pembeli. Kurva permintaan akan turun sebesar $0,50 dari D1 ke D2. Jumlah keseimbangan turun dari 100 ke 90 dan harga keseimbangan juga turun dari $3,00 ke $2,80. Harga yang dibayarkan pembeli (termasuk pajak) meningkat dari $3,00 ke $3,30. Walaupun pejak dikenakan terhadap pembeli, pembeli dan penjual berbagi beban pajak tersebut. Saat pajak dikenakan, pendapatan penjual berkurang sebesar $0,20 untuk setiap unit produknya. Pembeli membayar harga yang lebih rendah ($2,80), tetapi sebenarnya harga efektif termasuk pajak meningkat menjadi $3,30, maka pajak juga menambah pembelanjaan pembeli.
Dari contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pajak mengurangi transaksi karena pajak membuat jumlah barang yang dijual makin sedikit. Dapat pula diketahui bahwa penjual dan pembeli berbagi beban pajak, pembeli membeli produk dengan harga yang lebih mahal dan penjual menerima pendapatan yang lebih sedikit.


2.      Pajak yang Dikenakan pada Penjual
Awalnya kita akan melihat pajak yang dibebankan kepada penjual suatu produk. Pengenaan pajak pada penjual ini didasarkan pada kebijakan pemerintah. Kita akan melihat sejauh mana kebijkan ini mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran. Pergeseran kurva permintaan atau penawaran akan mempengaruhi keseimbangan.
Dampak awal pemberlakuan pajak kepada penjual adalah menurunnya penawaran karena pajak dipungut dari penjual membuat penjualan suatu produk kurang menguntungkan untuk penjual pada semua tingkat harga, sehingga kurva penawarannya bergesar. Hal ini disebabkan karena meningkatnya biaya penjualan sehingga menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri atau naik. Setelah melihat pergerakan kurvanya, kita dapat membandingkan keseimbangan lama dengan keseimbangan baru sehingga dapat mengetahui bahwa pengenaan pajak pada penjual membuat mengecilnya pasar suatu produk. Hal ini disebabkan karena harga keseimbangan naik dan jumlah keseimbangan turun. Penjelasan ini diperjelas melalui grafik berikut :
 


Ketika pajak sebesar $0,50 dikenakan dari penjual, maka kurva penawaran naik sebesar $0,50. Pajak sebesar $0,50 membuat harga efektif yang diterima penjual selalu lebih rendah $0,50 dari harga pasar. Jumlah keseimbangan menurun dari 100 menjadi 90. Pada grafik tersebut dapat diketahui bahwa pembeli harus menanggung beban pajak sebesar $0,30 dan penjual harus menanggung $0,20. Harga pasar mengalami kenaikan dari $3,00 menjadi $3,30, tetapi harga efektif yang diterima penjual turun $0,20 dari $3,00 menjadi 2,80. Jadi dapat diketahui bahwa pajak yang dikenakan kepada penjual mempengaruhi penjual dan pembeli.

Berdasarkan perbandingan dari pajak yang dikenakan terhadap penjual dan pembeli, maka dapat diketahui bahwa pajak mempengaruhi penjual dan pembeli terlepas kepada siapa pajak tersebut dikenakan. Pada keseimbangan baru, tampak bahwa penjual dan pembeli sama-sama menanggung beban pajak. Perbedaannya hanyalah terletak pada siapa yang harus membayar pajak tersebut.
Mempelajari beban pajak menunjukkan bahwa pemerintah tidak dapat dengan mudah membuat kebijakan terkait dengan distribusi beban pajak. Hal ini dapat dilihat dari pembelajaran tentang pajak penghasilan dimana ketika pemerintah menetapkan pajak, perusahaan harus membayar upah tenaga kerja lebih tinggi, namun pada kenyataannya, besaran pajak yang diterima oleh tenaga kerja justru berkurang.

3.      Elastisitas dan Pembagian Beban Pajak
Saat suatu produk dikenai pajak, penjual dan pembeli sama-sama harus menaggung beban pajak, namun tidak jelas bagaimana sesungguhnya beban pajak itu dibagi. Untuk lebih memperjelas bagaimana pembagian beban pajak suatu produk dibagi kepada penjual dan pembeli, maka perlu melihat dampak penerapan pajak pada dua kurva pasar yang menunjukkan kurva permintaan dan penawaran awal serta pajak yang membuat irisan antara jumlah yang harus dibayar pembeli dan penjual.
 











Kurva di atas menunjukkan pajak dalam pasar dengan penawaran yang elastis dan permintaan yang inelastis, yaitu penjual sangat responsif terhadap perubahan harga, sementara pembeli tidak sehingga kurva penawaran relatif datar dan kurva permintaannya relatif curam. Saat pajak dikenakan pada kondisi elastisitas tersebut, nilai yang diterima penjual tidak turun banyak, sehingga penjual hanya menanggungb sebagian kegil beban pajak. Sebaliknya, harga yang dibayar pembeli naik tajam sehingga mereka menanggung beban pajak yang  lebih tinggi.
 

Grafik di atas menunjukkan pajak dalam pasar dengan penawaran yang relatif elastis dan permintaan yang relatif inelastis. Penjual tidak terlalu terpengaruh perubahan harga sehingga kurva penawaran terlihat relatif datar dan pembeli sangat terpengaruh perubahan harga sehingga kurva permintaan terlihat relatif curam. Ketika pajak diterapkan harga yang yang dibayar pembeli tidak mengalami kenaikan tajam, tetapi harga yang diterima penjual turun tajam.
Dari kedua grafik yang telah dijabarkan di atas, dapat diketahui bahwa suatu beban pajak jauh lebih memberatkan sisi pasar yang kurang elastis. Hal ini terjadi karena elastisitas menunjukkan sejauh mana pelaku pasar ingin meninggalkan pasar yang tidak menguntungkan. Elastisitas permintaan yang kecil menunjukkan pembeli tidak memiliki alternatif baik selain mengkonsumsi produk tersebut. Elastisitas penawaran yang lebih kecil menunjukkan penjual tidak mempunyai alternatif yang baik selain memproduksi produk tersebut. Ketika pajak dikenakan terhadap suatu barang, sisi pasar dengan alternatif yang lebih sedikit tidak dapat dengan mudah meninggalkan pasar sehingga mereka harus menanggung beban pajak lebih banyak.

Related Posts:

iklan

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]


Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).