Marketing Communications Mix

A company's total marketing communications mix—also called its promotion mix consists of the specific blend of advertising, personal selling, sales promotion, public relations, and directmarketing tools that the company uses to pursue its advertising and marketing objectives. Definitions of the five major promotion tools follow:

  • Advertising: Any paid form of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor.
  • Personal selling: Personal presentation by the firm's sales force for the purpose of making sales and building customer relationships.
  • Sales promotion: Short-term incentives to encourage the purchase or sale of a product or service.
  • Public relations: Building good relations with the company's various publics by obtaining favorable publicity, building up a good corporate image, and handling or heading off unfavorable rumors, stories, and events.
  • Direct marketing: Direct connections with carefully targeted individual consumers to both obtain an immediate response and cultivate lasting customer relationships—the use of telephone, mail, fax, e-mail, the Internet, and other tools to communicate directly with specific consumers.

Each category involves specific tools. For example, advertising includes print, broadcast, outdoor, and other forms. Personal selling includes sales presentations, trade shows, and incentive programs. Sales promotion includes point-of-purchase displays, premiums, discounts, coupons, specialty advertising, and demonstrations.

Direct marketing includes catalogs, telemarketing lists, fax, kiosks, the Internet, and more. Thanks to technological breakthroughs, people can now communicate through traditional media (newspapers, radio, telephone, television), as well as through newer media forms (fax machines, cellular phones, pagers, and computers). The new technologies have encouraged more companies to move from mass communication to more targeted communication and one-to-one dialogue.

Related Posts:

Mengubah Hidup Dengan Mengubah Cara Berpikir

Percayakah kamu pada orang yang mengatakan... bagaimana kamu menjalani hidup akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara mu berpikir? Percayakah kamu bila ada orang yang mengatakan bahwa bagaimana hidup mu saat ini adalah hasil dari bagaimana cara mu berpikir saat ini?

Suatu ketika.... disuatu tempat... hiduplah seorang wanita muda. Usianya baru sekitar 30 tahun, sudah menikah, dan punya dua orang anak. Seperti orang pada umumnya, wanita tersebut lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga, dimana.... dia selalu dikritik, direndahkan, bahkan tidak jarang diperlakukan secara tidak adil oleh kedua orang tuanya sendiri.

Dan sebagai hasilnya.... wanita tersebut tumbuh dengan kepercayaan bahwa dia tidak berharga. Kepercayaan itu membuatnya menjadi orang yang tidak percaya diri. Suka memandang segala sesuatunya dengan rasa takut, dan dari sisi yang negatif. Dia juga pemalu, suka menyalahkan, dan merendahkan diri sendiri. Dia juga merasa tidak punya bakat dan kemampuan dalam hal apapun.

Suatu hari, saat pergi berbelanja, secara tiba-tiba sebuah mobil yang menerobos lampu merah, dan langsung menabrak mobil yang sedang dikendarainya. Saat membuka mata, wanita tersebut mendapati dirinya sedang berada dirumah sakit, dengan tubuh penuh luka, dan ingatan yang hilang. Untungnya dia masih bisa bicara dan lain-lain, tapi ingatannya akan masa lalu, sama sekali lenyap. Singkatnya, Dia menderita amnesia total.

Awalnya, dokter mengira hal itu bersifat sementara. Minggupun berlalu, tapi ingatannya tak juga kembali. Setiap hari, dengan sabar dan kasih sayang, sang suami dan anak-anaknya mengunjungi, namun wanita itu tetap tidak tahu dan tidak ingat siapa mereka. "Ini adalah kasus yang tidak umum," begitu menurut para dokter. Hingga tidak jarang, para dokter mengunjunginya untuk sekedar bertanya tentang kondisinya.

Bulanpun berganti, dengan ingatan yang tak juga kembali, akhirnya wanita tersebut pulang ke rumah. Sadar akan kondisi dan situasi yang dihadapinya, wanita itu berusaha mencari tahu tentang penyakit yang sedang dideritanya. Mulai saat itu, dia rajin membaca. Dibacanya buku-buku tentang amnesia. Ditemuinya para ahli dibidang tersebut.

Tidak sampai disitu, diapun mulai menulis untuk beberapa jurnal medis tentang penyakit dan kondisi yang dialaminya. Tulisannya ternyata banyak mengundang perhatian, terutama dari kalangan medis. Hingga tidak jarang, wanita tersebut mendapat undangan untuk menjadi nara sumber di berbagai seminar yang berhubungen dengan amnesia.

Selama periode tersebut, tanpa dia sadari, sesuatu yang mengagumkan telah terjadi. Wanita itu seperti terlahir kembali. Wanita itu kini muncul menjadi seseorang yang sama sekali berbeda. Semua perhatian dan kasih sayang yang didapatnya dirumah sakit, ternyata telah membuatnya merasa berharga, dibutuhkan, disayang, dan dicintai oleh keluarga dan orang disekitar.

Wanita yang tadinya pemalu, rendah diri, berpikiran negatif, merasa tidak berharga dan berguna, kini telah menjelma menjadi seorang yang supel, berpandangan positif, informatif, penuh rasa percaya diri, dan banyak dicari. Intinya, wanita tersebut telah menjadi menusia baru. Dia telah mengubah cara berpikirnya, yang sekaligus telah mengubah hidupnya.

Adalah David Hume, seorang philosopher dari Scotlandia, yang disebut sebagai orang pertama yang mengemukakan ide tentang tabula rasa atau blank slate. Teori ini berpendapat bahwa setiap manusia yang lahir ke bumi, adalah dalam keadaan kosong, alias tidak punya ide dan pemikiran sama sekali.

Adapun semua pikiran dan perasaan yang saat ini kita miliki, adalah hasil dari proses pembelajaran akan setiap hal yang telah kita lalui dan alami. Semua orang, kejadian, perlakuan, dan pengalaman dimasa kecil, akan meninggalkan bekas sebagai ingatan (memory.) Ingatan itu akan terus terbawa hingga dewasa.

Akan seperti apa, dan bagaimana seseorang saat dewasa, adalah kumpulan hasil dari semua ingatannya dimasa lalu. Seperti yang pernah dikatakan oleh Aristotle, "What is impressed is expressed." Yang artinya.... Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.... eh... salah... ma'af.... maksudnya... Apa yang dirasakan itulah yang akan dieskpresikan, betul begitu?

Self-concept, mungkin merupakan salah satu terobosan terbesar yang dilakukan manusia abad 20. Konsep ini berpendapat bahwa setiap orang sebenarnya akan mengembangkan kepercayaannya sendiri, berdasarkan apa yang dia dipercayai. Dan kepercayaan itu akan menjadi master program atau program utama, yang akan dijalankan oleh komputer yang berada dialam bawah sadar.

Bagaimana kau berpikir, apa yang kau ucapkan, rasakan, dan lakukan, adalah hasil dari program tersebut. Berdasarkan konsep inilah, pendapat yang mengatakan bahwa perubahan hidup dan dunia mu, baru akan dimulai saat kau mulai mengubah konsep mu sendiri (self-concept.)

Setiap anak terlahir dengan tanpa konsep. Semua ide, pendapat, perasaan, tingkah laku atau kebiasaan yang didapatnya setelah dewasa, adalah hasil dari proses pembelajaran di masa kecil. Bagamana dirimu sekarang, adalah hasil dari ide atau pemikiran yang kau ambil dan terima sebagai kepercayaan. Saat kau percaya bahwa sesuatu itu benar adanya, maka hal itu akan menjadi kebenaran untuk mu, apapun faktanya.

Itu sama seperti pepatah yang mengatakan.... “You are not what you think you are, but what you think, you are.”

Related Posts:

Finding the Right ISP

Remote hosting is a very popular option as a large number of companies—probably the vast majority of Webhosting today—offer PHP-enabled Web sites. These are some basic pros and cons to keep in mind.

Outsourced hosting has a lot of advantages. The ISP will (in theory) handle many of the crucial technical and administrative details necessary to keep a site running, such as:

  • Hardware
  • Software upgrades
  • InterNIC registration, IP addressing, DNS
  • Mail servers (POP/IMAP and SMTP)
  • Bandwidth
  • Power supply
  • Backups
  • Security

There’s no cozier feeling than the one you get just before you fall asleep, knowing that some poor schmo at your ISP will be getting the pager message in the middle of the night if something goes wrong with your site. Lurking crackers, downed power lines, munged backup tapes—all that is your host’s headache now.

Especially for developers who have little experience with system-administration issues, outsourcing can be a major time saver. Web hosting is also extremely cost effective in most situations. PHP on Linux or one of the BSDs is almost ridiculously inexpensive and widely available. Currently, only a few companies offer PHP on an NT server platform, and some of them can be pricey. As the Miracles so eloquently urge, “You better shop around (shop, shop ooh).”

Of course, there can be some serious disadvantages to Web hosting. Most of these have to do with control. When you go ISP, you’re basically a guest in someone else’s house and have to play by his rules. Maybe you’re a welcome paying guest, a veritable parlor boarder—but the fact remains that when you live in someone else’s establishment, you can’t just strip down to your undies and lipsync your way through a high-volume version of “Proud Mary” on the dining-room table whenever you feel like it.

People are trying to eat, pal. A few years ago, the most central issue for PHP was module versus CGI. PHP runs best and fastest as a module (in other words, built into the Web server itself rather than running as a separate process). Almost everyone prefers to use the module version if possible. Some ISPs prefer to run the CGI version of PHP, however, because it’s much simpler to administer safely on a shared Web server.

Thankfully, as more Web hosting services set up shop, it’s much easier to find one that will give you the module. Currently, the biggest problem with outsourced PHP hosting is the nonavailability of other programs. Obviously, ISPs have a strong incentive to control the programs you are allowed to run on their servers. However, a lot of a PHP’s value comes from its job as a glue between various services and protocols.

It can be extremely frustrating to be prevented from running a common and useful utility, such as ImageMagick or HTML Tidy, because your Web host won’t allow you to run unauthorized binaries or link to libraries outside your home directory. Also, ISPs generally are not going to give you a choice of which version of PHP to use.

Sometimes they can be quite strict in which extensions they’ll build for you, and sometimes they can be very slow to upgrade to a new major release. Therefore, some PHP packages— even potentially some of the code in this book, if your host is a late adopter of PHP5—will not run for you unaltered. A good rule of thumb is: The more common your needs are, the more possible and appropriate it is to outsource your hosting.

The more oddball and/or bleeding-edge your needs are, the more you’re going to be pushed to host your own whether you want to or not. Of course the unspoken realpolitik addendum to this is: The bigger you are and the more money you have to spend, the more weight you have available to throw around. A few factors will make it considerably more difficult for you to find a hosting service:

  • Generally objectionable content (hate, porn)
  • Unsolicited mailings (aka spam)
  • Content that attracts crackers (security info)
  • Potentially legally actionable content
  • Need for unusual server-side hardware, OS, or software
  • Need for super-high bandwidth, especially if unpredictable

If you’re in one of these categories, you need to mention it up front—you’ll just get the boot anyway once they find out. Chances are good that you won’t get to do much shopping around—if you can find any hosting situation, grab it before they change their minds and look for a better deal later.

Finally, we must mention the most important negative factor of all: the frustration and anxiety caused by a bad hosting experience. Words cannot describe the teeth-grinding, stomachchurning, scream-suppressing state of existence caused by your site crashing just when you’ve been featured on Slashdot, thereby making you look like a total technoposer as well as losing all the good pub you so richly deserve.

That’s not even mentioning more common problems such as lost e-mail, disappearing DNS, unexplained site outages, deleted databases (this actually happened to us once), lack of backups, suffering through an hour-long telephone wait just to talk to some tech supportie who’s never been within ten feet of a server, never getting a response to your polite e-mails, and being overbilled for the privilege (not that we’re bitter, and anyway our lawyer says we can’t name any names).

Bottom line: If you choose hosting, you do so at your own peril. Always be ready to make a quick getaway, which might entail eschewing the cheapest or most fully featured deal in favor of one without long-term contracts and/or prepayments.

Conversely, don’t be an utter jerk when you deal with the employees of your hosting company. If you’ve never outsourced hosting before, take the time to understand the difference between things you can legitimately blame on the Web host (bad tech support) and things that are basically Acts of Fate (Internet traffic in your entire metro area goes out).

Related Posts:

Ready for Some ASP.NET?

ASP.NET is the latest incarnation of Microsoft's Active Server Pages and is the engine that executes ASP.NET web pages. An ASP.NET web page is the program that you create to generate a dynamic web page. For now we'll take a few moments to introduce the concept of an ASP.NET web page.

Two sets of instructions must be executed in order for a visitor to view a dynamic web page. The first set is executed on the web server. Developers call this the server side. The second set is executed on the visitor's computer. Developers call this the client side.

Both sets of instructions are written in an ASPNET web page. The ASP.NET web page is organized into two sections that correspond to the two sets of instructions. These are the HTML markup code section and the controls section.

The HTML markup code section contains HTML markup code that forms the dynamic web page sent to the visitor's computer by the ASP.NET engine. These instructions are executed on the client side by the browser.

The controls section contains instructions that tell the ASP.NET engine how to generate the dynamic web page. These instructions are executed on the server side by the ASPNET engine. The controls section is divided into two subsections called HTML controls and web controls.

The ASP.NET engine that executes the ASPNET web page needs to run within the .NET Framework. This simply means that the ASPNET engine needs help from a group of programs and related files that are collectively called the .NET Framework.

There are two key elements of the .NET Framework: .NET programming languages and Framework classes. A .NET programming language is a language developers use to write instructions telling the ASP.NET engine what to do. VB.NET and C# are each a .NET prograrnming language. Framework classes are like building blocks used to write ASPNET web pages.

An ASPNET web page can be built using an editor such as Microsoft's Notepad that comes with Windows. All that's needed is for you to write the HTML markup code section and the control sections using VB.NET or C#, and then save the page to a file that has the .aspx file extension.

The next step is to execute your ASPNET web page. This is the tricky part because to do this, you need a web server that has access to the ASP.NET engine, and chances are you don't have these on your computer. Don't be too concerned, because you have three options available, depending on which operating system you have running on your computer.

ASP.NET Web Matrix is your best option if you are running Windows NT, Windows XP Professional, Windows XP Home, or Windows Server 2003 (unlikely unless your computer is also running a web server) on your computer because it is a free, all-in-one development tool and web server.

It'll take you about five minutes to download this tool, and ASPNET Web Matrix installs in no time. You'll also need to download and install the .NET Framework if you don't already have it installed on your computer. (.NET Framework is already installed if you are running Microsoft Windows Server 2003, Windows 2000, or Windows XP.)

The .NET Framework is also free. You can download it from www.asp.net or msdn.microsoft.com/net. The greatest benefit of using the ASP.NET Web Matrix is that you can build your ASP.NET web page using WYSIWYG (what you see is what you get) by dragging and dropping components from a toolbox onto the page.

And you can test your ASP.NET web page with a click of a button, since the ASP.NET Web Matrix has the Web Matrix Web Server built in. ASP.NET Web Matrix has its drawbacks.

First, it doesn't run on Windows 98 or Windows ME, and besides, the ASP.NET Web Matrix Web Server is limited to requests coming from the computer running it. This means that you cannot access the ASP.NET Web Matrix Web Server from outside your computer even if your computer is connected to the Internet, because the ASP.NET Web Matrix web server is not designed as a product web server.

If you're running Windows 98 or Windows ME or simply don't want to download the ASPNET Web Matrix to your computer, then you'll need to make arrangements with a web hosting company to run your ASP.NET web page. A web hosting company provides space on its web server for your web site, usually for a nominal monthly charge.

The company will also help you register your own domain name (e.g., www.mydomain.com) and link your domain to your web site. TIP: GO to web hosting directory find out what domains are still available.

There are thousands of web hosting companies. Visit web site hosting or web hosting rating for a listing of web hosting companies and their offerings. When selecting a web hosting company, make sure that the company supports ASP.NET. If it doesn't, then their web servers cannot handle your ASP.NET web pages.

Related Posts:

Email Marketing - A Spectacular Return on Investment

Sending print newsletters and direct marketing campaigns has long been a proven method to stay in touch with your customers and bring in more business. Even non-profits use it as a means of keeping members abreast of association news, conferences and other events. But sending print publications is time-consuming and expensive.

By the time you add up the design and print costs and then tack on postage, a mailing to 1,000 people can cost $5,000. Plus, if your content is time-sensitive, you have to plan far enough ahead of time to make sure that everything goes smoothly.

Email newsletters and marketing campaigns, by contrast, require very little effort. They are inexpensive, measurable, and extremely effective. According to the Direct Marketing Association, every $1 you spend on email marketing generates a $45.06 return on investment – the highest response rate for all direct response methods.

With the right tool, not only can you create an entire newsletter within 30 minutes or less, you can also track:

  • Who opened your message to find out who cares enough to read what is inside instead of discarding it
  • Who clicked on any of the links that are inside your message to read more or to place an order
  • Which addresses are no longer valid so you can maintain a clean list

Imagine being able to see instantly which stories or offers people respond to in real time. You could then tailor your message to what your audience wants. That’s powerful information that you can use right away. And that’s the power of email marketing.

Imagine you are the marketing manager of an entrepreneur-consultant, trying to sell print material and book speaking engagements to potential customers. How would you accomplish this task in the most effective manner?

While many people are using email marketing successfully, there are those who try it but just don’t see the same level of success. As a marketing technique, permission-based email is a great idea. It allows you to market your message to people who have indicated that they want to hear from you (for example, by subscribing to a newsletter on your website).

And any marketer will tell you that these “warm leads” are a much better audience to market to. But without the right planning in place before you start, your opt-in email marketing could get derailed. This six-step process to developing a permission-based email marketing strategy will help you plan every email marketing effort -- whether it is an occasional sales message or a regular e-newsletter.

  • Determine your audience. You probably already have a fairly good idea what niche makes up your customer base. But for many businesses, it may not be the exact same niche that will open and read your email marketing messages. Busy professionals, for example, may already be overwhelmed with their emails; this does not mean you should not use email marketing, but rather that you should think carefully about what your recipients will take the time to read.
  • Determine your purpose. Knowing your audience helps you to understand your purpose. Ultimately, your purpose needs to be only one thing: will you get them to click to your website? Will you get them to buy something advertised in your email? Will you try to improve their overall feeling about your business? While it may be tempting to try and do more than one thing in each message, your many goals will be less effective than one single goal that you hammer home several times in the same email.
  • Determine your message. Now that you know your purpose, you will be able to craft your message. Your purpose will help determine what you will write: If you want recipients to click to your site, you need to offer some “teaser” information and a link. If you want them to buy products you have advertised in your message, you need to (obviously) talk about those products.
  • Determine your frequency. The frequency that you send these messages to your audience will depend on two things: your audience’s ability to read each message and your ability to keep up with the ongoing workload. If you have a busy audience, do not send as many messages. If you do not think you can maintain consistency on a twice-monthly basis, for example, only send a message once each month.
  • Build a model and use a system. Rather than starting from scratch each time you send your message, make it easy on yourself. Build a template, or use one of the many that are available online, and adjust it to your needs. Email list management companies like iContact Email Marketing provide templates, but do so much more.

Other critical activities they take care of is ensuring that you have a systematized approach for your audience to subscribe and unsubscribe, as well as ensuring that you are compliant with the CAN-SPAM Act and best practices. Email list management companies are valuable because they take a lot of the work out of your hands, allowing you to focus on your business and on creating a great marketing message.

Always keep in mind two things: “Will my customers read this?” and “Will I be able to maintain this level of excellence on an ongoing basis?”

  • Get started... and continue! Woody Allen said that 80% of success was simply showing up. Many good ideas stay that way... just as ideas. It is the great ideas that are actually implemented. If you believe that you have a solid email marketing idea, test it out on a limited basis and run with it. Do not get discouraged with an initially low success rate. If you believe that you are doing the right thing, test and tweak it periodically to improve your message... and your business.

    Related Posts:

    Khasiat Habbatussauda/Jintan Hitam

    Habbatussauda adalah nama untuk sejenis tanaman yang banyak terdapat di kawasan Mediterranea dan beriklim gurun. Nama biologinya adalah Nigella Sativa. Di Eropa, Habbatussauda dikenal dengan nama "Black Seed" atau "Black Cumin," sedang di Indonesia, dikenal dengan nama "Jintan Hitam."

    Sedang di Mesir, Habbatussauda terkenal dengan nama "Habbah Barakah." Tanaman ini memiliki biji-biji kecil yang berwarna hitam, hingga tidak heran jika orang Arab memberinya nama Habbatus Sauda, yang berarti Biji Hitam. Anda mungkin kenal jintan atau jintan putih yang biasa dipakai untuk bumbu.

    Nah, jintan hitam atau habbatussauda yang dimaksud disini, sama sekali tidak mirip dengan jintan yang biasa digunakan untuk bumbu dapur tersebut, baik dalam bentuk, rasa, maupun kegunaannya. Karena itu, anda jangan sampai salah memahami dan mengira bahwa keduanya adalah sama.

    Meski bentuknya kecil dan warnanya hitam, habbatussauda ternyata memiliki begitu banyak khasiat dan manfaat. Dan kalau ditelusuri dari sejarahnya, habbatussauda ini ternyata sudah dikenal dan dipakai oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.

    Salah satu alasan yang menjadi dasar keyakinan akan khasiat dari habbatussauda ini antara lain adalah sabda (hadits) dari Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk menggunakan habbatussauda sebagai obat. Sabda atau hadits shahih yang dijadikan dasar penggunaan habatussauda adalah sebagai berikut:

    Dari Khalid bin Sa'ad, dia berkata: "Satu ketika aku keluar bersama Ghalib bin abjar. Di tengah perjalanan dia jatuh sakit. Sesampainya kami di Madinah, Ghalib tetap sakit. Ketika Ibnu Abu Atiq menjenguknya, dia menyarankan pada kami: "Carilah habbatussauda, ambil sebanyak lima sampai tujuh biji, lalu tumbuklah sampai menjadi lembut. Setelah diberi sedikit minyak, teteskanlah pada bagian hidung dan bagian-bagian tubuh yang lain.

    Soalnya A'isyah ra. pernah bercerita kepadaku bahwa ia mendengar Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya Habbatussauda ini merupakan penyembuh dari segala macam penyakit, kecuali As-sam". Saat aku tanyakan, kata A'isyah, "apa itu As-sam?", Rasulullah menjawab "As sam ialah kematian".

    {Hadits riwayat Bukhari, Bab Habbatussauda, jilid 7 hal 479, penerbit CV. Asifa Semarang}

    Jika Rasullullah saja menganjurkan untuk menggunakan habbatussauda sebagai pengobatan, maka tidak heran jika habbatussauda ini juga tercantum dalam kitab Al-Tibb al-Nabawi (Pengobatan cara Nabi).

    Namun habbatussauda bukan hanya milik dan untuk orang Arab saja, khasiat dan manfaat habbatussauda telah lebih dulu diketahui dan digunakan oleh orang-orang Mesir, Yunani, dan India. Hal ini terbukti dengan ditemukannya minyak habbatussauda di dalam Tutankhamun atau pekuburan raja-raja Mesir kuno.

    Dan setelah dilakukan penelitian lebih jauh, ternyata minyak dari habbatussauda tersebut dipakai oleh para tabib pribadi raja-raja Mesir (Fira’un) sebagai obat untuk mengatasi gangguan pencernaan. Selain itu, Ratu Cleopatra dan Nefertiti juga menggunakannya untuk merawat dan mempertahankan kelembuatan kulit.

    Bukan cuma didalam hadist saja habbatussauda ini pernah disebutkan, didalam Kitab Perjanjian Lama-pun (Isaiah 28:25,27NKJV), terdapat bagian yang menjelaskan tentang cara memanen habbatussauda.

    Hipocrates, yang dianggap sebagai bapak ilmu kedokteran modern, juga merekomendasikan penggunaan habbatussauda sebagai bahan untuk membangkitkan vitalitas dan energi di dalam tubuh, serta untuk mengatasi berbagai gangguan akibat kelelahan secara fisik maupun mental.

    Di Persia, tabib Ibnu Sina (980-1037), yang dikenal dunia Barat dengan nama Avicenna, juga pernah memuji-muji habbatussauda. Hal ini bisa dibuktikan dengan ditemukannnya bab yang khusus membahas habbatussauda di dalam bukunya “The Canon of Medicine”, buku yang dianggap sebagai tonggak paling bersejarah dalam ilmu pengobatan.

    Ibnu Sina memuji habbatussauda sebagai obat yang bisa membangkitkan energi dalam tubuh dan mampu menghilangkan rasa letih dan lesu. Di dalam bukunya tersebut, Ibnu Sina juga menganjurkan habbatussauda untuk mengatasi berbagai penyakit, antara lain demam, sakit kepala, sakit gigi, flu, penyakit kulit, luka, iritasi, sebagai obat anti-jamur, obat cacing, dan parasit.

    Tidak hanya itu, jauh di bagian timur, tepatnya di India, habbatussauda yang dikenal dengan nama Kalonji, telah digunakan selama berabad-abad. Para tabib di India memanfaatkan habbatussauda untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi pencernaan di dalam tubuh.

    Selain itu, didalam sistem ilmu pengobatan tradisionalnya, yang disebut dengan Ayurveda, orang India juga memanfaatkan habbatussauda untuk mengatasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan gangguan saraf, anorexia, dan juga berbagai masalah yang berhubungan dengan kandungan.

    Dengan begitu banyak bukti dan sejarah, membuat para ilmuwan modern menjadi penasaran dan tertarik untuk menyelidiki kebenaran dari khasiat habbatussauda. Dan sejak tahun 1959 saja, setidaknya ada lebih dari 200 penelitian yang pernah dilakukan.

    Pada tahun 1959 misalnya, dua orang peneliti terkemuka dari Mesir, yaitu Mahfouz dan El-Dakhakhny, melakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari tahu unsur-unsur apa saja yang terdapat didalam habbatussauda. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa setidaknya terdapat dua unsur penting didalam habbatussauda, yaitu nigellone dan thymoquinone.

    Nigellone adalah zat yang berkhasiat untuk mencegah terjadinya kejang otot, dan melebarkan saluran pernapasan. Bukti ini menguatkan fakta bahwa memang benar habbatussauda berkhasiat untuk mengatasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan gangguan otot dan pernapasan.

    Selain itu, Nigellone yang bersifat antihistamin ini, juga sangat membantu untuk mengatasi berbagai gangguan akibat allergi. Sedang thymoquinone memiliki khasiat antiradang dan juga anti nyeri (analgesik). Senyawa ini merupakan antioksidan yang sangat ampuh dan efektif untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

    Penelitian lain juga menyimpulkan bahwa ternyata habbatussauda memang bersifat anti mikroba, hingga sangat efektif untuk memberantas cacing yang berada dalam saluran pencernaan. Bukan itu saja, penelitian yang dilakukan di Jordania dan Amerika Serikat juga menyimpulkan bahwa ternyata nigellone dan thymoquinone yang terdapat didalam habbatussauda juga bersifat anti leukemia.

    Penelitian-penelitian lainnya juga ikut memperkuat hasil-hasil penelitian sebelumnya, dan menyimpulkan bahwa kedua unsur yang terdapat di dalam habbatussauda tersebut memang sangat membantu untuk meningkatkan system kekebalan tubuh, dan mengobati berbagai gangguan pernapasan, seperti asma dan batuk.

    Dari hasil berbagai penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa habbatussauda ternyata mengandung lebih dari 100 unsur kimia alami penting yang sangat diperlukan oleh tubuh, antara lain:

    1. Oleat (Omega 9) - merupakan unsur penting dari keluarga Omega yang memiliki asam lemak tak jenuh tunggal atau Mono Unsaturated Fatty Acid (MUFA), memiliki khasiat menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).
    2. Linoleat (Omega 6) dan Linolenat (Omega 3) - memiliki peranan yang penting di dalam tubuh. Hal ini diketahui berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap orang-orang Eskimo yang banyak makan ikan. Omega-6, Omega-3, dan Omega-9, terbukti berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta berfungsi untuk mencegah berbagai penyakit kronis.
    3. Minyak-minyak volatile atau minyak esensial - minyak yang telah digunakan sejak zaman purbakala untuk meningkatkan cita rasa makanan, maupun sebagai obat antibakteri, antioksidatif, dan fungisida.
    4. Fitosterol - yang memiliki kemampuan untuk berkompetisi dengan kolesterol dalam hal penyerapannya di dalam usus. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kolesterol yang terserap. Selain itu, juga berfungsi mencegah terjadinya kanker.
    5. Alkaloid (Nigelleine dan Nigellamine-n-oxide)
    6. Asam-asam Amino
    7. Didalam setiap bijinya, habbbatussauda mengandung protein sebanyak 21%, karbohidrat 35%,lemak 35-38%, monosakarida dan polisakarida non-starch. Monosakarida adalah bentuk sederhana dari karbohidrat atau disebut juga sebagai “gula sederhana”. Sedangkan polisakarida non-starch merupakan sumber yang berguna untuk serat diet.
    8. Habbatussauda juga mengandung Arginin yang berperan penting dalam masa pertumbuhan.
    9. Analisis kimia lanjutan menemukan bahwa biji habatussauda juga mengandung karotin, yang kemudian diubah oleh liver menjadi vitamin A.
    10. Biji habbatussauda juga mengandung kalsium, zat besi, sodium, dan potassium. 11. Kandungan lain yang terdapat didalam habbatussauda yaitu: Thymoquinone (TQ), Ditiymoquinone (DTQ), Thymohydroquinone (THQ), Thymol (THY).

    Begitu besar khasiatnya, hingga layak jika habbatussauda ini diberi sebutan sebagai “Habbatul baraka”, atau biji yang membawa berkah, karena memang dia hadir untuk membawa keberkahan bagi yang memanfaatkan-nya. Berikut ini beberapa hasil penelitian yang melaporkan keberkahan yang terdapat di dalam habbatussauda:

    • • Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh (imunitas) terhadap penyakit. (U.S Patents Sections, Antiviral Agents Buletin #5,482,711)
    • Menstimulasi sumsum tulang dan sel imun, melindungi sel normal melawan virus, sel-sel tumor, dan memacu produksi sel Limposit B. (Cancer Immunobiology Laboratory, South Carolina, USA)
    • Habbatussauda mempunyai peranan penting daiam penyembuhan kanker, AIDS, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. (Saudi Pharmaceutical journal tahun 1993 oleh Dr. Basil Ali dan rekan-rekannya dari College of Medicine, King Faisal University)
    • Habbatussauda memiliki aktifitas Antibiotik (Pakistan Journal Pharmacy) dan aktifitas Antihistamin/antialergi, dengan kandungan Cristaline nigellone (Study Nirmal chakravarty,M.D), juga mempunyai aktifitas Antimycotic (anti jamur), antioxidant, dan Bronchodilating effect (anti asma) (Study Blackseed Oil on Human, American scientist).

    Histamin adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang memberikan reaksi alergi seperti pada asma bronchial. Minyak yang dibuat dari Nigella dapat mengisolasi dithymoquinone, minyak ini sering disebut nigellone yang berasal dari Volatile Nigella.

    Pemberian minyak ini berdampak positif terhadap penderita asma bronchial. Penelitian yang dilakukan oleh Nirmal Chakravaty MD pada tahun 1993, membuktikan kristal dari negellone memberi efek suppressive. Kristal-kristal ini dapat menghambat proteinkinase C, sebuah zat yang memicu pelepasan histamin.

    Penelitian lain juga membuktikan hal serupa. Kali ini dilakukan oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich, ia melakukan pengujian terhadap 600 orang yang menderita alergi.

    Hasilnya cukup meyakinkan, 70% yang menderita alergi terhadap debu, serbuk, jerawat, dan asma sembuh setelah diberi minyak Nigella. Dalam praktiknya, DR. Schleincher memberi resep Nigella ke pasiennya yang menderita infuenza.

    • Habbatussauda terbukti dapat melawan kanker dengan aktifitas Anti-Angiogenic (International Immunobiology Research Laboratory, South Carolina, USA)
    • Menurunkan kadar Gula darah pada penderita Hiperglikemi/Diabetes (Institute of Indigenous Medicine, University of Colombo)
    • Menurunkan kadar Kholesterol darah pada penderita Hipercholesterolemia (Institute of Indigenous Medicine, University of Colombo)
    • Memiliki khasiat Haemopoetic, anti anemia agent (Institute of Indigenous Medicine, University of Colombo)
    • Memiliki aktifitas Hipotensive (menurunkan Tekanan Darah Tinggi)(Al Tahir)
    • Meningkatkan produksi ASI (University of Patchefstroom)
    • Memiliki aktifitas Antiradang (Pharmacology Research Laboratories, Departement of Pharmacy, Kings College, London)
    • Efek Antibiotiknya berkhasiat melawan kuman E.coli (penyebab diare), E.histolytica (Penyebab Amoebiasis), M.pyogenes (penyebab abses/bisul), B.subtilis, D.pneumoniae (penyebab radang Paru), Sal.typhi & paratyphi (penyebab Typhus), Shigella boydi,sonnie dan Sh.dysentriae (penyebab Dysentry), B.anthracis (penyebab penyakit anthrax), Staph.albus, Staph.aureus (penyebab macam-macam infeksi dan radang) (Barghava and Chauhan and Agarwal et.al) Vibrio cholera (penyebab kolera) (Ferdous et.al)
    • Meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan kewaspadaan Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3), Nigella merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat dan kecerdasan. Nigella juga memperbaiki peredaran darah ke otak dan sangat cocok diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia.

    Dengan semua unsur yang terkandung didalamnya, maka ketika berada didalam tubuh, secara umum habbatus-sauda akan bekerja dengan cara :

    • Bersifat medical atau mengeluarkan sumber-sumber penyakit.
    • Membuat tubuh menjadi rilex agar dapat beristirahat dan memulihkan tenaga.
    • Bersifat prepare dengan cara melakukan perbaikan-perbaikan sel dalam tubuh.
    • Bersifat refunction atau mengembalikan fungsi-fungsi organ dan memperlambat proses penuaan.

    Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa dalam hal memperkuat sistem kekebalan tubuh, habatussauda adalah satu-satunya obat herbal yang memiliki dua kemampuan istimewa, yaitu untuk menyembuhkan dan mencegah penyakit.

    Secara singkat, jika dikonsumsi secara rutin dan terus menerus, habbatussauda akan memberikan banyak manfaat, antara lain:

    • Meningkatkan stamina, vitalitas dan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
    • Melancarkan peredaran darah dan mencegah penyumbatan pembuluh darah.
    • Menstabilkan/menormalkan kolesterol, tekanan darah, kadar gula darah dan kadar asam urat serta meningkatkan kinerja jantung.
    • Membantu dan mengobati masalah pencernaan seperti maag, mules, kembung dan masuk angin serta mengatasi masalah pernapasan.
    • Meremajakan sel-sel tubuh, menunda proses penuaan.

    Habbatussauda, baik yang berbentuk olahan maupun murni, secara prinsip akan sangat membantu proses bagi penyembuhan secara alamiah, maupun untuk menjauhkan segala macam penyakit, tanpa mengganggu dan merusak fungsi-fungsi organ dan keseimbangan alami didalam tubuh.

    Saat mulai mengkonsumsi habbatussauda, pada sebagian orang akan muncul efek-efek penyembuhan. Efek-efek penyembuhan ini menyebabkan tubuh menjadi tidak nyaman. Efek-efek ini adalah sebagai bukti dan tanda bahwa sedang terjadi proses pembuangan racun (detoksifikasi) yang berada didalam tubuh.

    Pada sebagian orang, akan muncul beberapa gejala, misalnya:

    • Pada wanita ada yang mengalami keputihan atau munculnya jerawat
    • Muncul gatal-gatal pada penderita asma (atau penyakit alergi lainnya)
    • Muncul rasa sakit (pegal-pegal) di pinggang, kaki, atau tangan
    • Seakan-akan sejarah penyakit yang lama muncul kembali
    • Diare
    • Sering buang air kecil
    • Sejala demam atau flu
    • Sakit kepala atau migraine (umumnya pada perokok dan peminum alkohol)
    • Mual-mual atau kembung; lesu
    • Banyak mengeluarkan dahak atau lendir
    • Gangguan emosional

    Efek penyembuhan ini tidak berlangsung lama, akan berakhir 2-3 hari, tergantung dari kondisi kesehatan dan daya tahan yang bersangkutan. Tapi tidak semua orang yang mengkonsumsi habbatussauda akan mengalami gejala ini, itu sangat tergantung dari daya tahan tubuh dan jenis penyakit yang dimiliki.

    Habbatussauda akan memberi hasil yang optimal bila diminum dalam keadaan perut kosong. Karena itu dianjurkan untuk minum Habbatussauda minimal setengah jam sebelum makan, kecuali bagi penderita maag minumnya 2 jam setelah makan.

    Related Posts:

    What Is Data Mining?

    Data mining, as we use the term, is the exploration and analysis of large quantities of data in order to discover meaningful patterns and rules. We assume that the goal of data mining is to allow a corporation to improve its marketing, sales, and customer support operations through a better understanding of its customers.

    Keep in mind, however, that the data mining techniques and tools described here are equally applicable in fields ranging from law enforcement to radio astronomy, medicine, and industrial process control. In fact, hardly any of the data mining algorithms were first invented with commercial applications in mind.

    The commercial data miner employs a grab bag of techniques borrowed from statistics, computer science, and machine learning research. The choice of a particular combination of techniques to apply in a particular situation depends on the nature of the data mining task, the nature of the available data, and the skills and preferences of the data miner.

    Data mining comes in two flavors—directed and undirected. Directed data mining attempts to explain or categorize some particular target field such as income or response. Undirected data mining attempts to find patterns or similarities among groups of records without the use of a particular target field or collection of predefined classes.

    Data mining is largely concerned with building models. A model is simply an algorithm or set of rules that connects a collection of inputs (often in the form of fields in a corporate database) to a particular target or outcome. Regression, neural networks, decision trees, and most of the other data mining techniques are techniques for creating models.

    Under the right circumstances, a model can result in insight by providing an explanation of how outcomes of particular interest, such as placing an order or failing to pay a bill, are related to and predicted by the available facts. Models are also used to produce scores.

    A score is a way of expressing the findings of a model in a single number. Scores can be used to sort a list of customers from most to least loyal or most to least likely to respond or most to least likely to default on a loan. The data mining process is sometimes referred to as knowledge discovery or KDD (knowledge discovery in databases). We prefer to think of it as knowledge creation.

    What Tasks Can Be Performed with Data Mining?

    Many problems of intellectual, economic, and business interest can be phrased in terms of the following six tasks:

    • Classification
    • Estimation
    • Prediction
    • Affinity grouping
    • Clustering
    • Description and profiling

    The first three are all examples of directed data mining, where the goal is to find the value of a particular target variable. Affinity grouping and clustering are undirected tasks where the goal is to uncover structure in data without respect to a particular target variable. Profiling is a descriptive task that may be either directed or undirected.

    Related Posts:

    3 Cara Untuk Mencapai Impian

    Sebutkan sesuatu yang sangat kau inginkan. Misalnya uang, rumah, mobil, motor, laptop, komputer, uang, pekerjaan, pacar, kekasih, istri, suami, sahabat, atau apapun yang menjadi keinginan mu. Sekarang coba kau jawab, kenapa kau belum juga mendapatkannya? Kenapa?

    Apakah karena krisis ekonomi? Orang tua mu? Pekerjaan mu? Bisnis mu? Atasan mu? Partner mu? Tetangga mu? Negara mu? Partai mu? President mu? Atau siapa? Menurut mu, siapa penyebab utama yang harus dipersalahkan? Sudah menemukan jawabannya?

    Pernahkah kau merasa penasaran, bingung, dan heran, kenapa di dunia yang fana ini, begitu banyak orang yang tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya? Pernahkah kau memikirkan, kenapa sebagian orang begitu sulit mendapatkan apa yang kau inginkan?

    Pernahkah kau berkeinginan mencari cara termudah untuk mendapatkan apa yang kau inginkan? Pernahkah kau merasa sangat frustasi, lalu berpendapat bahwa hidup ini tidak lebih dari sebuah penderitaan yang panjang dan melelahkan?

    Pernahkah kau merasa iri, melihat orang lain yang begitu menikmati indahnya hidup ini? Tidakkah kau ingin mencari tahu kenapa sebagian orang begitu mudah mendapatkan apa yang diinginkannya? Tidakkah kau ingin mengetahui apa yang menjadi rahasianya? Sudahkah anda membayar pajak hari ini? (pesan sponsor, red).

    Okey, kami rasa pertanyaannya sudah terlalu banyak. Dan kami rasa kau sudah mulai tahu kemana kira-kira arah pembicaraan kita selanjutnya. So, menurut mu, kira-kira, apa ya... yang menjadi rahasia mereka? Dan, dimana kira-kira mereka menyimpannya? Bisakah kita juga menemukannya?

    Ingin tahu? Benar ingin tahu? Tidak menyesal? Baik, tapi sebelum itu, kami persilahkan anda untuk percaya, tapi anda juga tetap diperbolehkan untuk tidak mempercayainya. Jangan takut, ini negara bebas bung. Baik tanpa banyak bacot lagi, wadiabalat.... berikut ini rahasianya...

    Percayakah kau kalo ada orang yang bilang bahwa rahasia itu sebenarnya ada di dalam diri setiap manusia? Dan, percayakah kau kalo ada orang yang berani bilang bahwa rahasia itu letaknya dekat, bahkan sangat dekat? Apa kau juga percaya kalo ada yang bilang... saking dekatnya letak rahasia itu, hingga jarang orang yang melihatnya?

    Percaya? Baik, kami percaya kau mulai percaya. Tapi tahukah kau dimana letak rahasia itu? Yang katanya dekat, sangat dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher mu? Dimana? Yep, kau betul, yaitu di pikiran mu. Tepatnya, dialam pikiran bawah sadar mu. Nope, bukan, rahasia itu tidak terletak pada tingkat IQ atau kepintaran mu.

    Gimana? Mulai meragukan rahasia ini? Mulai bertanya-tanya... apa benar tingkat IQ seseorang tidak bisa menjamin bahwa orang tersebut bisa mendapatkan... atau tidak bisa mendapatkan yang diinginakannya?

    Konon, menurut sebagian pendapat, jika seseorang tidak bisa mendapatkan apa yang menjadi keinginannya, maka itu tidak lain dan tidak bukan, disebabkan oleh dirinya sendiri. Tepatnya, oleh keinginannya sendiri. Yang artinya, dialah yang sebenarnya yang membuat hal itu terjadi atau tidak terjadi. Yep, pendapat ini mungkin terdengar menyakitkan.

    Orang yang berpendapat seperti ini mengatakan bahwa... jika seseorang tidak bisa mendapatkan apa yang menjadi keinginannya, itu tidak lain dan tidak bukan karena pikirannya sendirilah yang menginginkan hal itu. Dengan kata lain... pikirannya menolak untuk percaya bahwa dia mampu mendapatkannya.

    Singkatnya begini... Dia menginginkan sesuatu... tapi pada saat yang bersamaan dia juga menginginkan sesuatu yang berlawanan. Hingga tanpa dia sadari, hal itu membuat pikiran bawah sadarnya menjadi bingung. Contohnya? Katakanlah dialam pikiran mu kau menginginkan seorang kekasih, tapi di saat bersamaan, kau tidak ingin terikat.

    Contoh lain? Katakanlah kau ingin jadi orang yang populer, tapi di saat bersamaan, kau juga tidak ingin menjadi pusat perhatian. Contoh lain lagi? Katakanlah saat ini kau ingin memiliki tubuh yang fit dan sehat, tapi disaat bersamaan, kau juga tidak ingin melakukan apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan tubuh yang seperti itu.

    (Photo: Numpang Mejeng, red)

    Gimana? Mulai jelas maksudnya? Mulai masuk akal? Yep, kami rasa kau mulai mengerti maksudnya. Dan jika dipikir-pikir secara sadar, ternyata hal itu memang benar adanya.

    Seringkali, sadar atau tidak sadar, ternyata kita telah memasukkan dua perintah yang berlawanan arah kedalam pikiran. Lalu, menurut mu, apa mungkin dua-duanya bisa seiring sejalan? Tidak bukan? Yang pastinya, hanya ada satu saja yang bisa berjalan, betul?

    Contoh lain misalnya tatkala kau mengatakan "Aku ingin dapat duit yang banyak," tapi disaat yang bersamaan kau juga mengatakan pada diri sendiri bahwa "Aku tidak pantas mendapatkannya." Nah, menurut mu, dengan dua pernyataan yang berlawanan arah ini, apa mungkin pikiran mu tidak menjadi bingung. Bingung bukan?

    Yep, betul, kami jamin kau pasti bingung. Disaat pertama kau menginginkan sesuatu. Tapi disaat itu juga kau membuat pernyataan yang membatalkan keinginan mu itu. Dan hal itu membuat pikiran mu jadi bingung.

    Dan karena bingung, kau tidak yakin dengan apa yang kau lakukan. Langkah mu penuh dengan keraguan. Hati mu dipenuhi kebimbangan. Pikiran mu selalu dirasuki kegalauan. Matamu kemerahan. Tangan mu gemetaran. Rambut mu acak-acakan. Pipimu kemerahan. Dan bibirmu sariawan.

    Dan hasilnya? Kau tidak akan pernah mendapat apa yang tadi kau inginkan. Sebab apa? Sebab, kau sendirilah yang membatalkannya, alias tidak menginginkan apa yang tadi kau bilang kau inginkan, betul? Jadi, berhentilah selalu menyalahkan hal-hal yang diberada diluaran. Kendalikan dulu dirimu, baru menyalahkan orang lain.

    Jadi solusinya gimana dong?

    Menurut khabar... ada tiga tahap dasar untuk mengatasinya.

    1. Tentukan target.
    2. Fokus pada target tersebut.
    3. Atasi pikiran-pikiran jelek yang membuatmu jadi tidak pede.

    Kelihatannya mudah, betulkah? Tuuu... tuuuuh... mulai ga pede lagi kan...

    Related Posts:

    MERAIH PELUANG INDUSTRI KREATIF


    Oleh Jakob Oetama

    Indonesia adalah negara kepulauan yang besar, terdiri atas 17.504 pulau dengan keragaman dan kekayaan budaya bangsa. Terdapat 1.068 suku bangsa, dan berkomunikasi dengan 665 bahasa daerah di seluruh Nusantara.

    Indonesia dikaruniai iklim subtropis yang bersahabat, tanah yang subur, serta alam yang sangat indah. Selain itu, Indonesia kaya dengan spesies langka flora dan fauna mencakup mamalia, kupu-kupu, reptil, burung, unggas, dan amfibi berjumlah 3.025 spesies.

    Tumbuhan yang hidup di Indonesia berjumlah sekitar 47.000 spesies atau setara dengan 12 persen dari seluruh spesies tumbuhan di dunia.

    Dalam bidang seni dan budaya terdapat sedikitnya 300 gaya tari tradisional yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan budaya bangsa Indonesia adalah potensi besar dalam mendukung tumbuhnya industri kreatif Indonesia yang saat ini memberikan kontribusi kepada pendapatan domestik bruto (PDB) senilai Rp 104,6 triliun.

    Industri kreatif Indonesia

    Rata-rata kontribusi PDB industri kreatif Indonesia tahun 2002-2006 sebesar 6,3 persen dari total PDB Nasional dengan nilai Rp 104,6 triliun. Nilai ekspor industri kreatif mencapai Rp 81,4 triliun dan berkontribusi sebesar 9,13 persen terhadap total nilai ekspor nasional dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 5,4 juta pekerja.

    PDB industri kreatif menduduki peringkat ke-7 dari 10 lapangan usaha utama yang ada di Indonesia. PDB industri kreatif saat ini masih didominasi oleh kelompok fesyen, kerajinan, periklanan, dan desain.

    Pemerintah telah mengidentifikasi lingkup industri kreatif mencakup 14 subsektor, antara lain, industri perangkat lunak (software), pasar barang seni, industri kerajinan, fesyen, advertising, desain, animasi, film, video dan fotografi, musik, serta permainan interaktif.

    Indonesia memiliki potensi kekayaan seni budaya yang beragam sebagai fondasi tumbuhnya industri kreatif. Keragaman budaya itu sendiri sebagai bahan baku industri kreatif, munculnya aneka ragam kerajinan dan berbagai produk Indonesia, memunculkan juga berbagai bakat (talent) dari masyarakat Indonesia di bidang industri kreatif.

    Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berupaya menjadi salah satu elemen penggerak industri kreatif, yakni menyiapkan tenaga yang berbakat tersebut menjadi terampil dan berdaya saing tinggi untuk berhasil di industri kreatif.

    UMN merancang kurikulum yang berorientasi kreatif dan kewirausahaan (entrepreneurship) berikut sarana laboratorium yang baik di bidang ICT (information and communication technology) serta laboratorium multimedia (animasi desain).

    Alasan mengembangkan

    Indonesia perlu terus mengembangkan industri kreatif. Alasannya, industri kreatif memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. Selain itu, industri kreatif menciptakan iklim bisnis yang positif dan membangun citra serta identitas bangsa.

    Di sisi lain, industri kreatif berbasis pada sumber daya yang terbarukan, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa serta memberikan dampak sosial yang positif.

    Meski demikian, untuk menggerakkan industri kreatif diperlukan beberapa faktor. Di antaranya, arahan edukatif, memberikan penghargaan terhadap insan kreatif, serta menciptakan iklim usaha yang kondusif.

    Fenomena global

    Saat ini ekonomi industrial telah beralih ke Ekonomi Kreatif dan korporasi berada di simpang jalan. Atribut yang cocok untuk abad ke-20 tidak lagi sesuai di abad ke-21 sehingga korporasi harus berubah secara dramatis.

    Daya yang paling penting saat ini adalah tumbuhnya kekuatan ide. Itulah sebabnya, sebagian besar tenaga kerja kini berada pada sektor jasa atau menghasilkan produk abstrak, seperti data, software, berita, hiburan, periklanan, dan lain-lain.

    Belanja modal di Amerika Serikat untuk teknologi informasi berlipat lebih dari tiga kali lipat sejak 1960, dari hanya 10 persen menjadi 35 persen.

    Pergantian abad merupakan pergantian dari hamburger ke software. Software adalah ide. Meskipun masih ada pembuat hamburger di abad ke-21, tetapi kekuatan, prestise, dan uang akan mengalir ke perusahaan dengan modal intelektual yang sangat berharga.

    Bila dibandingkan, McDonald’s yang memiliki pegawai 10 kali lebih banyak, nilai kapitalisasi pasarnya hanya 1/10 Microsoft.

    Pada era ekonomi yang berbasis pada ide, potensi untuk sukses seperti Yahoo, Google adalah jauh lebih besar karena ide bersifat menular. Ide dapat menyebar ke populasi yang sangat besar dalam waktu yang cepat.

    Sekali sebuah ide, seperti program komputer telah dikembangkan, biaya untuk penggandaan hampir nol, tetapi dengan potensi keuntungan yang sangat besar.

    Dalam era ekonomi kreatif, isu penting yang harus diatasi adalah pembajakan. Buku, musik atau software sulit untuk dibuat, tetapi sangat mudah digandakan, apalagi dengan kehadiran internet. Padahal pencurian terhadap hak cipta intelektual sangat mematikan inovasi.

    Di era ekonomi kreatif, tersedia modal yang sangat banyak tetapi justru ide bagus yang sangat kurang. Jadi pemilik modal sepertinya kehilangan kekuatan di abad ke-21 ini, sedangkan wirausahawan dan pemilik ide-lah yang memegang peranan.

    Hak milik intelektual

    Dalam Ekonomi Kreatif, hak milik intelektual yang paling penting bukanlah software, musik atau film, tetapi apa yang berada di dalam kepala karyawan.

    Ketika aset berupa benda fisik, seperti batu bara, misalnya, pemegang saham memiliki seluruhnya. Tetapi kalau aset terpenting adalah orang, mereka tidak sepenuhnya memiliki karena berada di orang tersebut.

    Bila orang tersebut pindah, maka mereka akan membawa serta aset-aset berupa ide. Yang terbaik yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah menciptakan lingkungan yang bisa membuat orang terbaik tetap betah. Aset yang sebenarnya adalah ide.

    Jakob Oetama, Presiden Komisaris Kompas Gramedia. Disampaikan pada acara Studium Generale Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di Kampus UMN, Summarecon-Serpong, Tangerang

    [Kompas, 24 Oktober 2008 ]

    Related Posts:

    Bagaimana Cara Mengatur Duit?

    Pepatah bilang... Duit mu harimau mu... yang selalu siap menerkam mu. Yep, bukan mulut saja yang bisa menjadi harimau, duit juga bisa. Ga percaya? Pernah mendengar orang kaya yang punya banyak penghasilan tapi tetap dililit utang? Pernah melihat orang-orang kaya yang selalu gelisah dan ketakutan dikejar-kejar hutang?

    Yep, bukan orang berpenghasilan minim saja yang kekurangan duit, bahkan orang-orang yang katanya punya banyak sumber penghasilan pun, sering merasa tak pernah punya cukup duit. Mengapa? Apakah itu cuma perasaan mereka saja? Atau memang penghasilan mereka yang kurang?

    Mungkin. Itu mungkin memang cuma masalah perasaan. Atau mungkin juga penghasilan mereka yang tak sebesar pengeluaran. Seperti kata orang bijak tadi... duit itu sama seperti mulut... bila tidak bisa mengaturnya... bersiaplah untuk mendapat masalah darinya. Dan seperti juga mulut, bukan ukuran yang jadi masalah... melainkan... bagaimana cara mengggunakan... alias mengaturnya.... ini kata orang bijak lho... bukan menurut hemat kami.

    Nah, gimana menurut sampeyan? Opo sampeyan sudah percoyo... bahwa duit itu hampir sama dengan mulut? Opo sampeyan masih kurang yakin? Baeklah... kami akan mencoba mencari perumpamaan laen. Begini mas... menurut sampeyan... ada nggak hubungan antara mulut dengan perasaan?

    Yep, tentu ada. Bagaimana sampeyan menggunakan mulut, pasti akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana perasaan sampeyan, betul? Lalu, menurut sampeyan... ada nggak hubungan antara duit dengan perasaan? Ada nggak hubungan antara bagaimana perasaaan sampeyan, dengan bagaimana cara sampeyan mengatur atau menggunakan duit?

    Kalo menurut para pakar finansial sih... hubungan itu ada, bahkan sangat erat. Dan... menurut sumber yang amat sangat dapat dipercaya... bagaimana cara seorang anak manusia mengatur duit itu ... akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana perasaan si anak tadi terhadap duit. Contohnya?

    Begini mas... coba sampeyan ingat-ingat... kapan terakhir kali sampeyan mengeluarkan duit? Mungkin kemarin, beberapa jam, atau bahkan menit yang lalu, betul begitu? Sudah ingat? Sekarang coba sampeyan ingat-ingat lagi, untuk apa sampeyan mengeluarkan duit itu? Sudah ingat? Sekarang coba sampeyan tanyaken pada diri sampeyan sendiri, apa alasan sampeyan mengeluarkan duit itu? Hayooo... ngaku aja mas...

    Apa duit itu sampeyan gunaken buat beli kebutuhan sehari-hari, misalnya sembako? Ato mungkin juga untuk membeli sesuatu yang sampeyan butuhkan atau inginkan saat itu? Bagaimana dengan perasaan sampeyan saat itu? Merasa takut ga punya cukup duit buat membayar?

    Opo sebelumnya... sampeyan pernah... bahkan selalu merasa khawatir dengan harga barang yang ingin dibeli? Apa keputusan sampeyan untuk membeli barang itu, akan memberi pengaruh yang besar kondisi keuangan nantinya? Apa yang sampeyan rasaken setelah membelanjakan uang? Merasa bersalah? Atau malah senang?

    Gimana? Sudah bisa melihat hubungan antara duit dengan perasaan? Masih belum? Coba sampeyan inget-inget kejadian... dimana suatu ketika... tatkala dengan atau tanpa sampeyan sadari... keputusan sampeyan untuk membeli sesuatu, ternyata telah memberi dampak emosional yang sangat besar terhadap kehidupan sampeyan dan keluarga.

    Sudah inget? Sekarang coba sampeyan jawab, kira-kira... apa yang membuat kejadian itu menjadi begitu emosional? Nah... jadi... betul bukan? Bagaimana cara sampeyan membelanjaken duit, akan memberi pengaruh terhadap kondisi emosional atau perasaan sampeyan? Jadi intinya... duit itu lebih bersifat emosional ketimbang logikal.

    Teori dan fakta ini dikemukakan oleh para pakar finansial lho mas. Dan bukan hasil rekayasa atau imajinasi kami semata. Fakta ini mereka dapat dari hasil penelitan dan keluhan-keluhan yang mereka dapat dari orang-orang yang sedang, atau sering mendapat masalah keuangan.

    Dari hasil penelitian itu, akhirnya mereka menyimpulkan bahwa, setidaknya ada tiga alasan utama kenapa seorang anak manusia membelanjakan uangnya. Coba perhatikan tiga alasan ini baek-baek mas, sebab ini mungkin akan sangat berguna buat sampeyan nantinya, baek sebagai pembeli, ataupun penjual. Berikut ini alasan-alasannya:

    Impulsive atau Dorongan Hati

    Menurut para pakar tadi... bagaimana cara seorang anak manusia menghabiskan duitnya, cenderung dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat psychologis. Maksudnya? Bagaimana seseorang mengatur atau membelanjakan duitnya, akan sangat dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman hidup yang pernah dilalui dan dialaminya. Contohnya?

    Misalnya... seseorang yang pernah mengalami masa kecil yang katakanlah... selalu kekurangan, hingga hampir selalu tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Hal ini ternyata telah memberi dampak pada kondisi kejiwaannya. Dan untuk menutupi kehilangan itu, dia mencoba memenuhinya dengan cara membeli apapun yang dia inginkan. Tanpa peduli apakah barang itu memang dibutuhkan, atau tidak. Dan akibatnya?

    Yep, dia menjadi orang yang kosumeristik, alias suka mengkonsumsi hal-hal yang berbau mistik.... eh salah... maksudnya... suka menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang sebenarnya sama sekali tidak dia butuhkan. Nah, menurut sampeyan, apakah cara mengatur duit seperti itu adalah hal yang:

    1. Tidak Baik.
    2. Agak Tidak Baik.
    3. Kurang Baik.
    4. Kurang Baik Sekali.
    5. Sangat Kurang Baik Sekali.
    6. Semuanya Benar.

    Yep, jawabannya tentu saja adalah f. Sebab apa? Sebab, kebiasaan ini akan berakibat sangat tidak baik sekali terhadap orang yang bersangkutan. Kebiasaan ini akan menjauhkan dia dari kebiasaan menyimpan uang untuk jangka waktu yang cukup lama. Dia menjadi cenderung untuk selalu menghabiskan uangnya. Kasihanilah Dia. Tidakkah dia tahu bahwa, semakin lama menyimpan uang, maka akan semakin tinggi nilainya?

    Krisis Ekonomi

    Tahukah engkau bahwasanya... krisis ekonomi itu ternyata akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang seharusnya membelanjakan uangnya? Yep, kami yakin kau pasti sudah tahu. Krisis ekonomi yang kami maksud bukan sekedar krisis ekonomi secara nasional maupun global. Melainkan lokal alias krisis yang terjadi dalam lingkup kecil.

    Misalnya seseorang yang tiba-tiba dipecat. Atau bisnisnya bangkrut. Atau kena tipu habis beneran (bukan habis-habisan). Kejadian-kejadian seperti itu, akan memberi pengaruh yang besar terhadap bagaimana orang tersebut membelanjakan uangnya. Kejadian tersebut akan mempengaruhi bagaimana perasaannya terhadap uang.

    Kewajiban-kewajiban

    Lo pasti sangat tahu, bagaimana cara seseorang membelanjakan uangnya, pasti sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak kewajibannya finansial yang harus dipenuhinya. Misalnya dalam hal pajak, kredit, utang, iuran, dll. Seseorang yang punya banyak kewajiban, tentu akan berbeda dengan orang yang punya lebih sedikit kewajiban, betul?

    Banyak orang yang stress karena memikirkan penghasilannya yang habis cuma buat memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut. Dia jadi takut untuk membelanjakan uangnya. Bahkan untuk sekedar memenuhi kebutuhannya (primer). Apalagi untuk hal-hal yang bersifat sekunder. Berbeda dengan orang yang hanya punya sedikit kewajiban, betul?

    Kejadian-kejadian Emosional

    Impulsive, krisis, kewajiban, hanyalah sebagian kecil dari adalah hal-hal yang bisa berakibat pada bagaimana seseorang mengatur duitnya. Sebab, kejadian-kejadian bersifat emosional yang berhubungan dengan duit, bisa memberi efek yang jauh lebih besar, yaitu menjauhkan pemahaman kita mengenai cara mengatur duit. Benarkah?

    Yep, itu benar. Orang umumnya berpendapat bahwa, semakin besar pemasukan, maka semakin kayalah mereka jadinya, betul? Dan akibatnya, mereka berlomba-lomba mencari pemasukan tambahan, betul? Karena mereka beranggapan, dengan penghasilan tambahan, maka semua kebutuhan mereka akan bisa terpenuhi, betul?

    Lalu, apa pendapat itu salah? Bukan, bukan salah, tapi tidak selalu benar. Menurut para pakar tadi, bukan besarnya pemasukan yang menentukan, melainkan, seberapa baik pengaturannya. Mpu Sendok dalam kitabnya yang berjudul Pujangga Mandaka Karmala Jaya dengan tegas-tegas mengatakan bahwa: It matters not how much you make, only how well you manage your money that counts.

    Yang artinya... yang penting itu bukan ukurannya bung... melainkan cara penggunaannya. Yep, kami tahu, kata-kata ini mungkin mengandung sedikit unsur porno terapi dan porno terasi. Tapi ketahuilah, sesungguhnya, unsur-unsur itu tidak pernah sedikitpun terlintas di benak kami. Kami hanya ingin sedikit berimprovisasi, cuma itu, sumpah mampus.

    So, apa benar yang penting itu bukan ukurannya, melainkan cara pengaturannya? Pernah mendengar orang yang mendapat penghasilan tambahan tapi malah menjadi jauh lebih miskin dari sebelumnya? Pernah menemukan orang yang punya sumber penghasilan tambahan tapi pendapatannya malah berkurang? Belum pernah? Carilah... dan kau akan mengerti dengan sendirinya.

    Jadi, gimana? Gimana seharusnya cara kita mengatur duit? Apakah dengan menyimpannya, menggenggammnya, menyembunyikannya rapat-rapat, dan berusaha untuk tidak membelanjakannya sama sekali? Tentu tidak. Kita orang tentu tidak mau menjadi orang yang kikir dan super irit, betul? Tapi kita orang juga tentu tidak mau jadi orang yang boros dan super mubazir, betul? Sebab kita orang tahu, dua-duanya itu sama buruknya, betul?

    Nah, ingin tahu kelanjutannya? Bagaimana dengan ebook Money Mastery Methods yang kemarin kami anjurkan? Sudahkah anda mendownloadnya? Sudah membacanya? Sudah mempraktekkannya? Adakah perubahan yang anda rasakan? Belum? Sabar aja bang... coba terus... cepat ato lambat... kami yakin sampeyan pasti akan merasakannya. Dijamin!!! or Your Money Back!!!

    Related Posts:

    MEWUJUDKAN JABAR KREATIF


    Oleh IU RUSLIANA

    KRISIS global terus menelan korban. Bangkrutnya beberapa korporasi, ketatnya pengucuran kredit perbankan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri manufaktur seperti tekstil, alas kaki, furnitur, dan yang lainnya terus terjadi. Korporasi besar yang masih bertahan tampaknya akan berhati-hati dalam berekspansi. Pertumbuhan ekonomi 5 persen di 2009 adalah angka yang paling realistis.

    Kini hanya ada beberapa pelaku dan sektor industri yang bisa diharapkan bakal menjadi kekuatan penggerak ekonomi, yaitu pemerintah dan partai politik. Pemerintah dengan anggaran belanja tahun 2009, seribu triliun rupiah lebih harus menjadi stimulus ekonomi. Termasuk kebijakan menggenjot kredit perumahan kelas menengah ke bawah dan kredit motor serta menurunkan harga BBM (premium dan solar) ke Rp 4.500,00 per 15 Januari 2009 adalah salah satu kebijakan penting. Demikian juga partai politik, kampanye yang besar-besaran dengan dana triliunan rupiah diyakini akan menggerakkan ekonomi nasional yang tengah terpuruk.

    Harapan itu ada, namun apakah akan selamanya begini? Adakah potensi besar yang harusnya disyukuri dan menjadi penopang menuju kemandirian ekonomi? Pada konteks Jawa Barat, misalnya, beberapa industri diperkirakan segera melakukan PHK, karena dampak krisis, menyusul menurunnya order dari pasar Eropa dan Amerika Serikat. Dengan jumlah pengangguran yang bakal meningkat, apakah program padat karya yang sifatnya insidental saja yang bisa diandalkan? Bukankah sebaiknya dana bantuan sosial ekonomi yang disalurkan bisa menggerakan ekonomi berbasis masyarakat lokal.

    Ekonomi Kreatif

    Sebagai bangsa yang kaya sumber daya alam dan keragaman budaya, kita harus menyadari potensi ekonomi yang berasal dari gagasan kreatif masyarakat. Masyarakat Indonesia, apalagi masyarakat Jawa Barat, telah menyatukan diri dengan budaya dan alam sehingga melahirkan pelbagai produk yang unik dan kreatif. Industri kreatif Indonesia menyumbangkan sekitar 4,75% dari Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia pada 2006, berada di atas sektor listrik, gas, dan air bersih. Laju pertumbuhan industri kreatif Indonesia tahun 2006 sebesar 7,3% per tahun, melebihi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang 5,6%. (Bisnis Indonesia, 24/10/2007).

    Menurut Agung Bawantara (2008), di negara maju Inggris, industri kreatif digenjot untuk menggerakkan perekonomian negara. Hebatnya, sumbangan industri kreatif di negeri ini mencapai 8,7 persen yang melampaui pendapatan Inggris dari sektor industri manufaktur. Di Korea, geliat industri kreatif mengalami pertumbuhan sekitar 20 persen per tahun dan berada pada posisi kedua setelah industri finansial.

    Maka pemerintah Indonesia, dalam menunjang keajekan industri kreatif, pada 2006 meluncurkan Indonesian Design Power 2006-2010. Ini dilakukan untuk menggenjot industri kreatif sehingga mampu memberikan pendapatan negara sebesar 10 persen pada 2016. Melihat potensi negara ini, dengan kekayaan budaya dan alam, optimisme mewujudkan program itu bukan isapan jempol. Tentunya dengan memperhatikan pranata pendukung yang dapat mewujudkan cita-cita 10 persen pada tahun 2016.

    Pranata yang mesti diperhatikan dalam mengembangkan industri kreatif mulai dari masyarakat lokal, institusi formal (pemerintah), lembaga pendidikan, agen, studio, toko, sampai pada keberadaan komunitas dan institusi. Aspek-aspek yang terkait dengan pengembangan kreativitas, mulai dari proses sampai pemanfaatan sarana informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan perkembangan ekonomi kreatif, sisi teknologi, dan prospek bisnis adalah komoditas yang harus mulai digarap serius.

    Jabar Kreatif

    Untuk konteks Jawa Barat, potensi ekonomi kreatif telah ada namun perlu kebijakan khusus untuk mengembangkannya. Misalnya, industri kreatif di Kota Bandung, sebagai kota yang dihuni 60 persen kalangan muda di bawah 40 tahun dan tempat berkembangnya perguruan tinggi, industri kreatif tumbuh pesat. Hal ini merupakan potensi besar bagi perkembangan industri kreatif di Jawa Barat. Apalagi sektor industri kreatif menyumbang 7,8 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jabar. (www.tempointeraktif.com).

    Penting kiranya mendorong kemampuan masyarakat (individu) agar mampu berkreasi dan menjadi bagian dari sektor industri kreatif. Maka, hal yang penting diperhatikan untuk mendorong tumbuhnya budaya kreatif. Pertama, pemanfaatan internet dan saluran informasi (information tool) untuk dapat memetik dan mempelajari kreativitas dunia. Kedua, menciptakan pasar domestik dan pasar ekspor yang menyerap berbagai produk kreatif ini. Ketiga, dengan cara menggandeng komunitas kreatif.

    Kita tidak bisa berharap kepada APBD dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN 2009 yang mencapai Rp 23,969 triliun. Itu hanya stimulus. Jawa Barat punya potensi ekonomi kreatif yang besar dan unik. Unik karena tiap daerah punya ciri khas dan terbukti menjadi penggerak ekonomi masyarakat di daerah tersebut. Tahu cibuntu, tahu sumedang, ubi cilembu, tas dan sepatu Cibaduyut, kerajinan rotan Cirebon, kerajinan kulit Garut, dodol garut, factory outlet Kota Bandung, dan sederet potensi ekonomi kreatif yang tak tertandingi dan telah melakukan kegiatan ekspor. Industri ini tak pernah mati karena menjadi bagian dari budaya masyarakat. Namun, tak bisa tumbuh pesat karena belum ada sentuhan serius dari pemerintah.

    Pemerintah daerah tidak perlu mencari-cari ke luar daerah apalagi ke luar negeri. Kita telah punya potensi, tinggal dikembangkan dan dikelola dengan baik. ITB, IPB, UIN Bandung, UPI, dan kampus terkemuka lain ada di Jawa Barat. Mengapa tidak, industri kreatif berbasis teknologi dikembangkan melalui kerja sama pemerintah daerah dengan kalangan akademik. Sinergi stakeholder; pemerintah, komunitas kreatif, dunia usaha, kampus, dan masyarakat lokal menjadi penting dilakukan untuk membangun industri kreatif ini.

    Ke depan, konsep one village one product (OVOP) bisa dikembangkan, bukan hanya berorientasi pada pasar domestik, tapi juga pasar dunia. Ini soal political will dan merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi masyarakat yang sesungguhnya. Jika ini dikelola dengan serius dan sinergi antar-stakeholder tercipta dengan baik, bukan mustahil jika toko sepatu Cibaduyut menjamur di Eropa dan dodol garut jadi menu orang Asia. Wallahu`alam.***

    Penulis, mahasiswa Program S-2 Ekonomi Keuangan Syariah Universitas Indonesia (UI) dan pengajar pada Fakultas Ushuluddin UIN Bandung.

    [Pikiran Rakyat, 18 Februari 2009]

    Related Posts:

    Sukses di Bisnis Network Marketing

    Kamu pasti sudah tahu, siapa yang kami maksud dengan network marketing itu, betul? Yep, betul sekali. Seorang network marketing itu adalah orang yang menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan, untuk memasarkan produk atau jasanya, lalu mendapat penghasilan baik dari hasil penjualan, maupun perekrutan.

    Menurut mu, model bisnis seperti ini menarik tidak? Yep, tentu sangat menarik. Kenapa, apanya yang menarik? Yep, karena biasanya, tidak butuh modal besar-besaran untuk memulai bisnis model beginian. Dan karena modalnya kaga besar-besar amat, berarti resiko yang bakal dihadapi juga kaga amat-amat besar, betul?

    Dan itu artinya, hampir semua orang bisa melakukannya, betul? Yep, betul, hampir semua orang pasti bisa. Kalo emang hampir semua orang pasti bisa, tapi kenapa koq tidak semua orang bisa sukses dengan model bisnis beginian? Padahal, katanya, bisnis model beginian mudah dan murah untuk dijalankan? Apa masalahnya?

    Nah, itu juga yang kami pengen tahu. Kami sendiri juga sering merasa heran dan bingung, kenapa koq tidak semua orang bisa sukses ngejalanin model bisnis yang beginian. Kami juga ingin tahu rahasia-rahasia apa yang ada di balik kesuksesan seseorang yang ngejalanin bisnis beginian. Kamu pingin tahu juga?

    Konon, ada tiga prinsip utama yang harus di ketahui dan dilakoni oleh tiap orang yang kepingin serius ngejalanin dan ngenikmatin hasil yang berlimpah dari model bisnis beginian. Yaitu:

    • Tidak ada jalan pintas. Hmmm... sayang sekali. Padahal banyak orang menginginkan jalan pintas. Bahkan konon, katanya nih... hampir semua orang yang merasa tertarik bisnis model ini, pada awalnya karena mereka menganggap bisnis model ini adalah jalan terpintas untuk mencapai apa yang menjadi impiannya.

    Padahal... nyatanya... bahkan bisnis model beginianpun ternyata tidak bisa menjanjikan jalan pintas. Bahkan model beginianpun ternyata mensyaratkan pelakunya untuk selalu siap bekerja keras dan bekerja cerdas. Dan itu harus dimulai dengan cara menguasai skill-skill yang telah terbukti keampuahannya.

    • Tidak ada alasan. Wah... ini lebih susah lagi. Apalagi buat mereka yang telah terdidik untuk selalu pintar mencari alasan. Konon, kalo kepingin sukses dibisnis model ini, pelakunya harus menjauhkan sifat selalu mencari-cari alasan diluaran. Maksudnya?

    Setiap kali mengalami kegagalan, si pelaku tadi mestinya segera sadar, bahwa ada sesuatu yang salah dan harus segera dirubah. Dan perubahan yang dimaksud bukan dengan cara mencari perusahaan, sistem, atau ide yang baru. Melainkan, dirinyalah yang harus diperbarui.

    Mungkin sikapnya, cara dia mempresentasikan diri, cara berkomunikasinya, atau cara dia memahami bagaimana bisnis tersebut bekerja. Kalo bener-bener kepingin sukses, si pelaku tadi musti berhenti mencari-cari alasan dan selalu menyalahkan hal-hal yang berada diluaran. Begitulah kira-kira maksudnya.

    • Tidak ada hadiah untuk sekedar mencoba. Maksudnya? Karena bisnis ini sepertinya murah dan mudah, maka jangan heran jika banyak orang yang ingin mencobanya, yep mencoba. Dan begitulah akhirnya, mereka memperlakukan bisnis ini sebagai bahan percobaan. Dan hasilnya?

    None, nol, zero, nothing, nada. Memang benar bisnis ini murah dan mudah. Tapi jangan tertipu oleh kemurahan dan kemudahannya. Bisnis model beginian bisa juga menjadi sangat kejam dan menyakitkan, kenapa? Yep, karena dia tidak akan memberi ampun buat mereka yang sekedar coba-coba.

    Salah satu sebab kenapa tidak semua orang bisa mendapat hasil dari bisnis model begini adalah karena sebenarnya memang tidak semua orang siap untuk melakukan apa yang dibutuhkan. Itu artinya, bisnis ini hanya akan memberi hadiah kepada mereka yang memang sudah siap dan layak untuk menerimanya.

    Jadi begitulah, itu tadi tiga prinsip utama yang katanya... harus dianut, dipercayai, dipahami, dan dilakoni oleh orang yang kepingin sukses dan menjadi seorang network marketing superstar. Gimana menurut lo? Apa kau percaya dengan semua kata-kata mutiara nan indah bak permata itu? Percaya? Baguuuus. Tapi... apa tiga itu saja sudah cukup?

    Sayangnya belum. Konon, selain tiga prinsip yang cukup menakutkan tadi, masih ada beberapa hal lagi yang harus diketahui oleh orang yang kepingin sukses dibisnis model network marketing ini, yaitu:

    Berani Bermimpi.

    Kenapa harus berani bermimpi? Yep, karena konon... katanya... banyak orang yang menganggap bisnis model beginian tidak lebih dari sekedar mimpi. Coba pikir... dengan modal yang hemat, hasil yang berlipat-lipat, bonus dan hadiah yang begitu memikat, bisa dapat mobil bahkan pesawat, dan hanya butuh waktu yang singkat... bagaimana mungkin orang tidak akan menganggapnya sebagai mimpi?

    Apalagi dengan kondisi seperti sekarang, mao beli minyak aja susah... apalagi beli mobil, betul? Dan memang begitulah kira-kira... kenyataan yang harus dihadapi oleh orang-orang yang menjalani bisnis model ini. Hanya mereka yang tetap berani untuk terus bermimpi saja... yang bisa bertahan. Selebihnya?

    Punya Arah dan Tujuan

    Mimpi... konon... kegagalan yang sering dialami oleh orang-orang yang pernah menjalani bisnis model beginian, antara lain karena mereka menjalankannya seperti saat sedang bermimpi... tak jelas, tak berarah, dan tak beraturan.

    Padahal, meski bisnis ini seperti mimpi, tapi tetap membutuhkan perencanaan yang matang dan profesional. Tanpa perencanaan, tanpa perhitungan, tanpa arah dan tujuan, bisnis model begini... sepertinya akan tetap seperti mengejar mimpi.

    Percaya Kau Bisa

    Henry Ford bilang... ‘‘If you think you can, or think you can’t, you are right.’’ Dan Henry Ford ternyata benar. Bisa atau tidaknya seseorang untuk sukses di bisnis model beginian... amat sangat tergantung dari apa yang dipercayai oleh orang itu sendiri. Jika dia percaya dia bisa... maka dia bisa. Atau sebaliknya.

    Melakukan Apa Yang Sudah Direncanakan

    Punya perencanaan, arah, dan tujuan saja, ternyata tidak cukup. Perencanaan, arah, dan tujuan yang jelas, tidak akan berarti apa-apa, jika tidak dikerjakan, betul? Apalagi masing-masing perusahaan yang menjalankan bisnis model ini, biasanya punya perencanaan yang berbeda-beda.

    Dari yang paling sederhana, sampe yang rumit dan butuh pemahaman tingkat tinggi. Dan itu bisa membingungkan, terutama buat pendatang baru. Mungkin karena merasa pusing dan bingung itulah, akhirnya mereka frustasi dan malas untuk mengerjakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Dan akibatnya?

    Bertanggung Jawab

    Konon... dalam bisnis model ini... tak perduli seberapapun bagus produknya, atau seberapa hebat perusahaan yang diikuti, atau bahkan seberapa matang perencanaan yang telah dibuat, sukses atau tidaknya seseorang itu... sepenuhnya... berada ditangan orang itu sendiri, 100%. Kenapa?

    Yep, karena menjalankan bisnis model ini, sama persis seperti seseorang yang sedang menjalankan perusahaannya sendiri. Dialah sang Komisaris, Direktur, Bendahara, sekaligus... pekerjanya. So, maju mundurnya perusahaan yang dia pimpin, sepenuhnya berada di tangannya sendiri.

    Mungkin itu juga yang menyebabkan banyak orang yang gagal menjalankan bisnis model ini. Kenapa? Yep, antara lain karena mereka terlalu bergantung pada orang lain. Mereka hanya ingin hasil, dan orang lain yang mengerjakan tugasnya. Tapi mereka lupa, orang lain juga punya keinginan yang sama. Lalu, siapa dong yang bekerja?

    Nah, itu tadi beberapa hal yang harus di ketahui dan dimengerti oleh orang-orang yang kepingin sukses di bisnis model network marketing. Apa cuma itu? Tentu tidak. Itu belum semuanya. Masih banyak lagi hal-hal yang harus di ketahui dan dikuasai kalo bener-bener kepingin menjadi superstar di bisnis network marketing. Tapi berhubung waktu dan kesempatan, maka kami cukupkan dulu segitu. Besok-besok kita tambah lagi... biar banyak.

    Related Posts:

    Cari Duit Dengan Kekuatan Pikiran

    Susah cari duit? Ingin punya banyak duit? Tapi tidak tahu caranya? Ingin tahu caranya? Ingin tahu bagaimana cara orang kaya menjaring duit? Ingin tahu metode apa yang mereka gunakan? Benar ingin tahu?

    Tapi sebelum itu, pastikan dulu... bahwa kau merasa nyaman dengan keinginan itu. Pastikan bahwa kau tidak sedang berperang melawan keinginan mu sendiri. Pastikan, dan yakinkan bahwa kau memang layak mendapatkan apa yang kau inginkan. Kenapa ini penting?

    Sebab, apa yang akan kau lakukan nanti, akan sangat bergantung pada apa yang kau yakini. Jika kau sendiri tidak yakin bahwa kau memang pantas mendapatkan apa yang kau inginkan, itu sama artinya dengan kau sedang berperang melawan diri mu sendiri. Percayalah, energi mu akan cepat habis, bahkan jauh sebelum kau memulainya.

    Jika kau melakukan metode-metode berikut ini sambil berperang melawan dirimu sendiri, maka... langkah mu akan penuh dengan keraguan. Hati mu akan selalu diliputi kebimbangan. Keyakinan mu akan mudah dipatahkan. Semangat mu akan hilang dipersimpangan. Harapan mu akan sirna di terjang kegalauan. Impian mu akan hilang ditelan jaman... Dan beberapa kalimat semi puitis lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu disini.

    Konon, teknik-teknik penguasaan uang, atau istilah gaulnya... Money Mastery Methods, itu tidak lain dan tidak bukan seperti sebuah permainan. Yup, tepatnya... Permainan Pikiran, atau istilah kerennya... Mind Game. Dan karena ini adalah permainan pikiran, maka yang paling berperan tentu saja adalah pikiran. Yaitu pikiran mu.

    Karena itulah, sangat penting untuk memastikan bahwa kau merasa layak untuk mendapatkan itu (uang, kekayaan, kesejahteraan, dll). Kau harus percaya bahwa kau memang pantas. Untuk mendapatkan kepercayaan itu, bisa kau lakukan dengan cara mencari alasan kenapa kau menginginkan kekayaan tersebut. Gimana? Sudah merasa yakin?

    Berikut metode-metodenya:

    • Amplop Pernyataan - Yang harus kau lakukan untuk menggunakan metode ini... Pertama, tentukan apa atau barang apa yang ingin kau beli dan dapatkan. Misalnya... Komputer, Laptop, Motor, Mobil, Rumah, Liburan, atau apapun yang menjadi keinginan mu. Mungkin saat ini kau sudah punya cukup duit untuk membelinya, namun memilih untuk menundanya dulu. Sabarlah.

    Langkah kedua, ambil amplop, lalu tuliskan benda atau hal yang kau inginkan tadi di bagian depan amplop. Ketiga, ambil sejumlah uang lalu masukkan kedalam amplop tadi. Mengenai jumlahnya, tergantung dari kemampuan mu. Mungkin 10 ribu, 100 ribu, atau 1 juta, bebas. Kemudian, tulis tanggal dan jumlah uang saat ini, di bagian depan amplop. Lalu simpan amplop tersebut di tempat yang aman.

    Lalu, secara teratur, entah satu atau dua hari sekali, atau dua minggu sekali, masukkan lagi sejumlah uang, tuliskan tanggal, jumlah uang yang ditambahkan, dan total uang yang ada di amplop. Lakukan terus, dan simpanan mu akan terus bertambah, seiring bertambahnya keyakinan. Cepat atau lambat... kau akan punya uang yang cukup untuk mendapatkan apa yang kau inginkan.

    Gimana? Mudah bukan? Metode ini memang tampak biasa-biasa saja dan tidak ada keistimewaannya. Tapi ketahuilah, sekali kau berhasil melakukannya, metode ini akan membuat mu semakin percaya bahwa kau memang memiliki kemampuan untuk mendapatkan apapun yang kau inginkan. Gimana? Ingin mencobanya?

    • Taruh uang di banyak tempat dan biarkan - Metode ini sangat mudah, yang harus kau lakukan hanyalah menaruh uang ditempat-tempat yang sering kau lihat. Misalnya dimeja kerja, di dinding kamar, di lemari, dan lain-lain. Lalu biarkan. Lihat, dan biarkan, jangan di ambil atau diganggu gugat. Emang gunanya apa?

    Konon, metode ini sangat ampuh untuk mengirimkan pesan-pesan ke alam pikiran bawah sadar mu. Dengan meletakkan uang ditempat-tempat yang sering terlihat, lalu membiarkannya, itu akan membuat mu selalu berpikir bahwa kau memilikinya, bukan sebaliknya. Artinya?

    Kaulah sang pemilik uang, bukan uang yang memiliki mu. Kaulah sang raja, dan uang adalah budak mu. Bukan sebaliknya, kau yang menjadi budaknya. Metode ini juga ampuh untuk menghentikan kebiasaan buruk lain, yaitu menghabiskan semua uang yang kau punya. Gimana? Ingin mencoba? Metode ini terbukti ampuh lho.

    Saat kau melihat uang tersebut, katakan pada diri sendiri "Wow... aku punya simpanan uang dimana-mana. Senang rasanya bisa punya dan menyimpan uang." Dengan meninggalkan uang dimana-mana, juga akan menghilangkan rasa "keterikatan" dengannya. Keterikatan, maksudnya?

    Yep, semua orang punya hubungan yang khusus dengan yang namanya uang. Banyak yang mencintainya, tapi tidak sedikit pula yang membencinya. Membencinya? Yep, meski mereka mengatakan bahwa mereka menginginkan uang, tapi sebenarnya mereka juga takut dengan uang. Dan karena merasa takut, maka saat memilikinya, mereka ingin segera menyingkirkannya (menghabiskannya), betul?

    • Selalu bawa uang cash yang cukup - Gimana rasanya kalo lagi ga punya uang di kantong? Takut, malu, minder, ga pede. Takut, terutama kalo lagi jalan-jalan dan kepingin membeli sesuatu, trus takut kalo-kalo uangnya ga cukup. Malu, kalo pas ketemu temen dan ga bisa traktir. Minder dan ga pede, karena merasa buntu.

    Nah, kalo kamu kepingin mendapatkan kekayaan, terlebih dulu kau wajib merubah pikiran dan perasaan seperti itu. Konon... untuk benar-benar menjadi kaya, terlebih dulu kau harus berpikir dan merasa bahwa kau sudah kaya. Gunanya? Yep, lagi-lagi buat mengubah cara berpikir dan menambah keyakinan.

    Caranya? Salah satunya itu tadi, dengan berusaha untuk selalu menyimpan dan membawa uang cash yang cukup di dalam kantong. Gimana menurut mu? Apa cara ini cukup masuk akal?

    Nah, itu tadi beberapa metode yang kami dapatkan dari eBook yang kami baca. Apa cuma itu? Tentu tidak. Di dalam eBook itu, terdapat setidaknya 86 metode yang bisa kamu pilih yang menurut mu paling cocok, sesuai, dan masuk akal. Di dalam eBook itu juga kamu akan mendapatkan keterangan yang lebih jelas dan lengkap dari yang bisa kami sampaikan disini. Gimana? Tertarik untuk membacanya? Silahkan download secara gratis disini.

    Related Posts:

    TAHUN INDONESIA KREATIF & SDM BERKARAKTER


    Oleh Firman Hermana

    Setelah diluncurkannya Cetak Biru Ekonomi Kreatif, pemerintah mencanangkan tahun 2009 sebagai Tahun Indonesia Kreatif. Peluang dari tahun ekonomi kreatif yang akan muncul sangat banyak. Sebanyak 5,4 juta (5,9 persen) dari penyerapan tenaga kerja, sebesar 6,3 persennya dari produk domestik bruto (PDB). Terutama untuk pasar dalam negeri sangat besar kontribusinya karena dilakukan oleh pelaku ekonomi kreatif di dalam negeri. Sumbernya, bahan bakunya, dan segala macam yang digunakan, sebagian besar dari dalam negeri.

    Nilai perekonomian dari sumbangan ekonomi kreatif Rp 100 triliun di 2006. Kalau diperkirakan pertumbuhannya 6 persen, berarti Rp 112 triliun pada saat ini pertumbuhannya mengikuti ekonomi, kata Menteri Perdagangan Mari E Pangestu. Menurutnya, kinerja dan karya para pelaku 14 sektor industri kreatif akan lebih luas sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memberi kontribusi bagi perekonomian nasional. Pasar produk ekonomi kreatif maupun SDM kreatif masih terbuka lebar yakni sebesar 47 persen dari total penduduk Indonesia atau sebesar 143,8 juta yang usianya di bawah 29 tahun.

    Daniel Pink dalam bukunya, The Whole New Mind (2006), mengatakan bahwa sektor-sektor yang bisa dikembangkan oleh negara-negara maju, yang sulit ditiru oleh negara-negara lainnya, adalah sektor yang lebih banyak melibatkan kemampuan otak kanan manusia, seperti aspek art, beauty, design, play, story, humor, symphony, caring, empathy and meaning. Karena ini memerlukan kemampuan spesifik manusia yang melibatkan kreativitas, keahlian, dan bakat. Sedangkan sektor industri dan informasi, lebih banyak memerlukan kemampuan otak kiri (berpikir linier, mekanistik, rutin/hafalan dan parsial). Hal ini berarti kualitas SDM yang diperlukan adalah manusia yang berkarakter dan kreatif.

    SDM Berkarakter

    Tentunya ini tantangan baru bagi negara-negara yang selama ini lebih memfokuskan pendidikannya pada pengembangan otak kiri manusia. Hal inilah yang telah membuat banyak negara maju merevisi strategi pendidikannya. Misalnya tujuan pendidikan di Korea Selatan di abad ke-21 adalah menempatkan aspek pengembangan kreativitas sebagai prioritas utama. Di Singapura sejak tahun 2005, sistem pendidikannya dinamakan “holistic education” yaitu membangun moral anak didik, intelektual, sosial dan estetika.

    Negara yang berhasil adalah yang berproduksi melalui pengembangan industri/ekspansi manufaktur, atau berniaga. Untuk itu, sikap kerja keras, dedikasi dan keahlian (workmanship) yang dimiliki SDM-nya pada semua lini produksi merupakan kunci utama yang harus dimiliki. Artinya, negara tersebut akan memberikan prioritas pada pengembangan karakter SDM yang kondusif untuk sebuah masyarakat produsen (producer society).

    Jepang, Korea, Taiwan, dan RRC adalah negara-negara yang terkenal sebagai negara produsen yang andal dan karakter bangsanya terkenal sebagai bangsa yang mempunyai etos kerja tinggi, hemat, dan mau “bersusah-susah dulu” untuk “membangun istana masa depan”. Tak berlebihan menyebut Hong Kong dan Singapura sebagai contoh kawasan kecil yang tak memiliki sumber daya alam, namun keduanya boleh bangga karena termasuk yang terkaya di dunia, karena etos kerja dan kualitas kerjanya yang bagus.

    Apabila negara-negara maju merasa semakin sulit untuk dapat bersaing dengan China dan India dalam berbagai sektor industri dan teknologi informasi, bagaimana dengan Indonesia yang rata-rata kualitas SDM-nya masih relatif lebih rendah? Sebetulnya Indonesia mempunyai potensi besar dalam bidang creative economy.

    Namun, pertanyaannya adalah apakah kita sudah siap bersaing dengan negara-negara lain yang terus mengembangkan kualitas produk dan jasanya secara kreatif dan inovatif? Selain itu, apakah Indonesia bisa menjadi tempat yang kondusif bagi tumbuhnya manusia-manusia kreatif, berkarakter (jujur, beretos kerja tinggi, disiplin, ramah, baik hati, toleran dan sebagainya), sehingga menarik untuk para investor? Semuanya bermuara dari bagaimana mereka dididik dan dipersiapkan.

    Pendidikan yang Membunuh Kreativitas

    Sayangnya banyak praktik pembelajaran di sekolah kita justru menghambat berkembangnya kreativitas anak-anak. Menurut Howard Garner, sistem pendidikan yang salah dapat membunuh kreativitas anak-anak sehingga hanya tinggal 10% dari potensinya ketika usia 8 tahun. Ketika salah didik ini berlangsung sampai pada usia 12 tahun, potensi kreativitasnya menurun hingga hanya 2%. Jadi, pendidikan usia dini dan sekolah dasar adalah masa-masa emas untuk mengembangkan potensi kreativitas manusia. Sebesar 95% pertumbuhan otak terjadi pada usia di bawah 12 tahun. Apabila kita salah mendidiknya, pertumbuhan struktur jaringan otak akan terhambat, dan dampaknya adalah permanen.

    Sejumlah pakar mengatakan bahwa banyak praktik pendidikan yang dianggap sebagai “creative killers”, dan itu ternyata masih lazim dilakukan di Indonesia. Terlalu menekankan praktik menghafal isi teks buku, sistem tes yang membutuhkan jawaban baku/standar (misalnya benar atau salah, sistem pilihan berganda), serta melatih memori jangka pendek (menghafal hanya untuk bisa menjawab tes, dan akan lupa beberapa hari kemudian) adalah berbahaya bagi perkembangan kreativitas. Cara-cara tersebut hanya mengembangkan kemampuan berpikir yang paling rendah (LOTS-Lower Order Thinking Skills). Setara dengan kemampuan berpikir beo yang bisa dilatih untuk menghafal lagu tertentu. Bayangkan anak-anak didik kita sejak kelas 1 SD sudah dipersiapkan untuk berpikir dengan cara seperti ini, sehingga mereka terbiasa berpikir linier, sederhana atau textbook thinking.

    Selain itu, materi pembelajaran yang diberikan secara parsial dan abstrak telah membuat para murid tidak bisa berpikir HOTS (Higher Order Thinking Skills) yaitu konseptual (keterkaitan antarmateri pelajaran serta keterkaitannya dengan kehidupan nyata), berpikir sintesis untuk memberikan solusi/pemecahan masalah, serta berpikir kritis untuk menyaring dan mengolah berbagai informasi yang ada. Proses pembelajaran yang kaku (murid lebih banyak menyimak, tanpa diskusi aktif), beban pelajaran yang terlalu berat, rasa tertekan dan ketakutan siswa akan kegagalan, serta guru yang kaku/galak, melengkapi daftar panjang creative killers yang masih berlangsung dalam proses pendidikan kita. Anak bisa berkembang menjadi pribadi yang rendah diri, takut mengambil risiko, pasif dan tidak berkarakter.

    Inilah mungkin yang menyebabkan jumlah wiraswasta kita hanya di bawah 1%, karena untuk menjadi wiraswasta memerlukan kreativitas dan sikap berani mengambil risiko, serta karakter yang percaya diri, disiplin dan beretos kerja tinggi. Oleh karena itu, reformasi pendidikan demi menghasilkan manusia yang kreatif dan HOTS adalah mutlak apabila kita mau berhasil dalam era ekonomi kreatif.

    Penulis adalah alumnus University of Gottingen Jerman.

    Sinar Harapan, 5 Februari 2009

    Related Posts:

    iklan

    Please Enable JavaScript!
    Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]


    Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).