Kemakmuran Kelas Dunia di Mulai dengan Pemikiran Kelas Dunia

Jika bangun di pagi hari untuk berangkat kerja karena ingin, maka Anda mengontrol uang. Jika bangun di pagi hari untuk berangkat kerja karena harus, maka uang yang mengontrol Anda. Meski di negara yang paling kaya, 99% populasinya di kendalikan oleh uang. Akibatnya, kekurangan uang.

Penyebabnya adalah pikiran. Albert Einstein pernah mengatakan, "sebuah masalah tidak bisa dipecahkan pada tingkat kesadaran di mana masalah itu muncul." Ketahui ini, para juara meningkatkan kesadaran mereka dengan belajar cara kelas dunia menciptakan kemakmuran.

Kelas menengah percaya bahwa pendidikan formal adalah jawaban untuk mencapai kemakmuran, tapi hanya sedikit kaum akademis yang makmur. Mereka mencari gelar dan sertifikat lanjutan dan malu saat hal-hal ini tidak bisa membawa kemakmuran.

Sementara mereka yang hebat, menyokong pendidikan yang lebih tinggi, tapi tidak percaya bahwa itu sangat menentukan dalam menghasilkan uang. Kelas menengah menukar waktu untuk uang. Kelas dunia menjual ide yang bisa memecahkan masalah untuk uang. Uang mengalir seperti air dari ide.

Kelas menengah sering mencemooh kelas dunia dengan frustasi karena kekurangan uang, tapi jawaban untuk mendapat penghasilan lebih dari yang bisa mereka habiskan telah menelan seluruh hidup mereka.

Ide -- konsep yang simple ini sering dilupakan. Kelas bawah berbicara dan muak tentang masa lalu, kelas menengah berbicara tentang orang lain, dan kelas dunia berbicara tentang ide. Pelaku profesional tahu uang tidak peduli kemana dia akan mengalir. Mereka tahu dunia akan berbalik arah untuk membuat mereka kaya jika itu bisa membantu untuk menyelesaikan masalah mereka.

Sekitar 150 tahun yang lalu, Karl Marx yakin bahwa jika punya kesempatan, kelas pekerja akan bersatu dan bangkit untuk mengatasi penindasan. Apa yang tidak di hitung oleh Karl Marx untuk menjadi persamaan adalah proses pemikiran yang mengarahkan orang pada kemiskinan.

Berikan peluang milyaran dollar pada berkesadaran kelas menengah, dan mereka akan menemukan cara untuk kembali ke kelas menengah. Keterbatasan self-image mengatakan di mana mereka berada. Perbedaan tidak ada hubungannya dengan realitas. Itu semua ada di dalam pikiran dari pelaku.

Langkah aksi hari ini: Tanyakan pemikiran kritis berikut ini: "Pada tingkat mana dari kesuksesan finansial yang membuat ku merasa nyaman? a) kelas bawah, b) kelas menengah, c) kelas dunia." Di level mana Anda paling merasa nyaman saat merefleksikan self-images, kemungkinan besar, di status Anda saat ini.

Jika Anda ingin menjadi makmur, mulailah meningkatkan self-image dengan mengupgrade self-talk yang Anda gunakan mengenai uang dan finansial. Jika semua yang Anda lakukan adalah mengejar uang, berarti Anda menyerang efek. Penyebabnya adalah cara Anda berpikir, dan jika Anda meningkatkan penyebab, efek akan mengikuti.
 

referensi: 77 Mental Thoughness Secrets of the World Class by Steve Siebold.

Related Posts:

iklan

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]


Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).