Membeli Komputer - Apa dan Bagaimana

Tak perduli apakah akhirnya kita memutuskan untuk membeli desktop atau laptop, strategi yang kita perlukan untuk mendapatkan komputer yang sesuai dengan kebutuhan akan tetap sama. Strategi? Emangnya mau perang? Yep, kamu bisa mengganggapnya sebagai suatu peperangan. Sebuah peperangan yang harus dimenangkan.

Maksudnya? Kamu pasti tidak ingin merasa kecewa dan tersiksa batin karena telah mengambil keputusan yang salah, betul? Kamu pasti tidak ingin terlanjur menyesal karena telah menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak kamu butuhkan, betul? Dan kamu tidak ingin anak cucumu ikut merasakan akibat dari perbuatan mu itu, betul?

Ok... pernyataan dan pertanyaan yang terakhir itu mungkin terlalu dramatis dan berbau politis. Tapi... ingatlah wahai kawan... untuk menemukan dan mendapatkan komputer yang sesuai dengan kebutuhan mu itu akan membutuhkan keberanian, pengorbanan, persiapaan, pemikiran, pertimbangan, dan ketelitian mu. Dan artikel ini akan membantu mu untuk mengambil keputusan itu.

Harga

Dengan begitu banyaknya variasi paket yang ditawarkan, tidak heran jika malah membuat kita jadi makin bingung. Semuanya terlihat menggiurkan. Dengan bahasa teknis dan futuritis, para penjual komputer itu sebenarnya malah membuat kita jadi makin bingung. Itu wajar, karena pasar komputer memang pasar yang sangat kompetitif.

Dan itu memaksa para penjual harus memutar otak, demi mencari cara-cara yang kreatif untuk menarik perhatian calon konsumen. Walaupun sebenarnya isi-nya sama, tapi jika di bungkus dengan cara yang beda, maka akan terlihat berbeda, sehingga harganya bisa beda.

Tapi, hal seperti itu tentunya tidak akan banyak pengaruh bagi kita yang tahu cara membedakan isi dengan bungkus, betul? Sebagai orang yang lebih mementingkan isi ketimbang cuma bungkus, kita sudah tahu apa yang mesti di perhatikan saat membeli komputer, betul? Yep, kita sudah tahu, semurah dan semahal apapun komputer, pada intinya sama saja.

Bedanya paling cuman...

  • Kecepatan dan fitur-fitur dari processornya.

  • Jumlah RAM atau kapasitas memory-nya.

  • Kapasitas hardisk-nya.

  • Kapasitas memory dan fitur-fitur yang terdapat dalam video card-nya.

  • Versi Windows atau sistem operasi yang didukungnya.

  • Jenis optical drive (CD/DVD) yang dimilikinya.

  • Jenis dan merek monitor, mouse, keyboard, atau speakers yang di gunakannya.

  • Lamanya jaminan masa garansi dan jenis bantuan yang disediakan.

  • Jenis software dan utility yang disertakan bersamanya.

  • Merek dan bantuan teknis dari pabrik pembuatnya.

Jadi cuman itu bedanya? Yep. Tidak ada yang laen lagi? Misalnya? Kualitasnya.

Kualitas

Tentu saja kualitas itu penting. Jadi, bukan cuman besar dan banyaknya variasi dari fitur yang ditawarkan? Yup, buat apa kapasitas yang besar, dan atau fitur yang bervariasi, jika ternyata kualitasnya dibawah standard, betul? Bukankah tujuan kita membeli komputer itu biar bisa digunakan untuk jangka waktu yang lama? Tapi... bagaimana caranya biar kita tahu mana yang kualitasnya lebih baik?

Banyak cara. Misalnya melalui internet. Di internet kita akan dengan mudah menemukan orang-orang yang mengeluh, marah, dan kecewa terhadap suatu produk komputer. Tapi tidak sedikit juga kita akan menemukan orang-orang yang merasa puas dan bangga dengan suatu produk yang dibelinya.

Nah, dari pengalaman-pengalaman orang-orang tadi, kita bisa mendapatkan banyak informasi mengenai kualitas dari suatu produk, ataupun merek komputer. Dari mereka, kita bisa membandingkan satu sama lain. Kita juga bukan jenis orang yang dengan mudah mengambil kesimpulan bahwa harga akan menjelaskan kualitas. Kita tahu, bahwa masih banyak faktor lain yang menyebabkannya.

Komputer Rakitan atau...

Dell, Hewlett-Packard (HP), Lenovo (biasa disebut IBM) adalah nama-nama besar dalam bisnis komputer. Mereka biasanya menjual desktop atau laptop yang full paket. Maksudnya? Mereka mendesign dan hardware dan software-nya sendiri. Dari mulai processor, monitor, sampai keyboard dan mouse, mereka paket jadi satu, lalu menjualnya ke konsumen atas nama merek mereka sendiri.

Mungkin kamu pernah melihat desktop yang mulai dari monitor, CPU, sampai keyboard dan mouse-nya diberi merek yang sama, misalnya DELL, HP, atau IBM tadi. Itu artinya, desktop itu dibuat dan dibeli dari satu supplier yang sama. Desktop atau komputer seperti ini biasanya punya kualitas yang relatif lebih baik. Kenapa?

Sebab mereka sudah didesign langsung dari perusahaan pembuatnya. Setiap bagian, sudah diperhitungkan agar bisa cocok dan bisa memanfaatkan fitur yang terdapat pada bagian lainnya secara maksimal. Dan itu menciptakan keseimbangan yang lebih baik. Software pendukung yang disertakan, ikut memaksimalkan kemampuan dari hardwarenya.

Tapi kita juga sering melihat desktop yang masing-masing bagiannya punya merek yang beragam. Masing-masing perangkat, diambil dari merek yang berbeda. Misalnya... monitornya merek anu, Casingnya merek itu, lalu keyboard dan mouse-nya merek lain lagi. Desktop seperti ini yang disebut dengan Komputer Rakitan atau orang barat menyebutnya dengan White Box.

Ooo... jadi komputer rakitan itu maksudnya adalah komputer yang dibuat dengan cara menggabungkan perangkat dari berbagai merek? Yup. Jadi yang dimaksud dengan merakit komputer itu bukannya membeli chip, membentuk bodi, dan menyoldernya sendiri? Nop. Untuk merakit komputer, kita tinggal membeli bagian-bagian yang sudah jadi, lalu menggabungkannya. Dan PC seperti ini yang umum kita temui.

Bagaimana dengan kualitasnya? Tentu saja tidak kalah dengan komputer ber-merek tadi, itu jika masing-masing bagian memang berkualitas. Bedanya? Karena tidak didesign secara khusus, seringkali performanya jadi kurang maksimal. Itu disebabkan karena masing-masing bagian hanya memanfaatkan fungsi-fungsi umum saja. Sedangkan fungsi atau fitur khususnya, tidak dimanfaatkan.

Kelemahan atau kekurangan komputer rakitan ini, tentu saja bisa kita tanggulangi kalo kita mengerti caranya. Bagaimana caranya? Antara lain dengan cara mempelajari fitur-fitur dari masing-masing komponen. Juga, mempelajari bagaimana cara memanfaatkannya. Dan mencari tahu komponen lain seperti apa yang paling cocok dengannya. Dengan begitu, setiap komponen tadi bisa memaksimalkan kemampuannya.

Itulah salah satu kenikmatan kalo bisa merakit komputer sendiri. Kita bisa mencari dan memilih jenis, kualitas, dan harga komponen sekehendak hati, tanpa harus permisi, bahkan bisa dapat komisi, buat beli nasi, untuk sarapan pagi, esok hari. Bagaimana? Tertarik? Kalo gitu... tunggu'in episode berikutnya. Oke Bosss?

Related Posts:

iklan

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]


Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).