Kiat bermitra dalam membangun usaha yang sehat

Luar biasa jika seseorang mampu membangun bisnisnya dari awal sendirian hingga memiliki kemampuan untuk maju, bersaing dan eksis di belantara bisnis nasional. Tapi, Jika belum memiliki pengalaman serta kemampuan personal bisa juga menggunakan alternatif memilih bermitra saat membangun usaha dengan berbagai alasan rasional, terutama karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki (misalnya modal, pengetahuan, jaringan) serta untuk berbagi risiko. Walaupun bisnis yang saya jalani saat ini berawal dengan bermitra dan akhirnya harus saya kembangkan sendiri.

Namun pada kenyataannya memilih mitra itu bukanlah hal yang mudah. Mendapat mitra yang salah akan memperburuk kinerja bisnis, bahkan bisa mengarahkan usaha kepada jurang kebangkrutan. walaupun saya juga termasuk yang pernah bangkrut di salah satu usaha yang antara lain karena mitra bisnis keluar dengan membawa seluruh modal dan uang kas yang ada. Hal ini sungguh menjadi pengalaman, dan selanjutnya bisa mendapatkan mitra yang lebih bagus.

bermitra bisnis
Pengalaman teman juga mirip. Mendapat mitra yang hanya memasukkan uang sebagai modal, lalu diam saja, namun di saat usaha berhasil, tiba-tiba meminta banyak posisi manajerial, termasuk direktur keuangan, dan perlahan-lahan mengambil alih perusahaan yang sudah jadi tersebut.

Namun tak sedikit yang berhasil mendapatkan mitra bisnis bagus, kemudian usahanya berkembang. Dari pengalaman gagal dan berhasil itulah, juga pengalaman pengusaha lain, inilah tips pendek memilih mitra membangun usaha:

1. Temukan mitra bisnis yang memiliki nilai (value), visi, dan semangat wirausaha yang sejalan dengan kita.
Soal value misalnya, saya tidak ingin mengaliri darah karyawan (termasuk anak istrinya) dengan uang haram, maka saya mencari mitra bisnis yang anti korupsi. Mitra ini yang menarik saya keluar saat saya akan terjebak ke tender-tender yang harus dengan uang sogok.
Soal visi, jika visi kita ingin menjadi pengusaha kelas nasional, mitra terbaik adalah yg visinya lebih tinggi, sekurang-kurangnya selevel dengan kita. Bukan mitra yang ingin jadi pengusaha kelas daerah.

2. Temukan mitra bisnis yang kompetensi yang berbeda dengan kita dan mengisi kekurangan kita.
Audit diri sendiri, apa kekurangan kita untuk membangun usaha. Nah kekurangan itulah yang seharusnya diisi mitra kita. Kalau kita jago di marketing dan lemah di finance, cari mitra bisnis yang jago finance.
Mitra yang kompetensinya sama dengan kita hanyalah akan mempersubur pertengkaran dan perbedaan pendapat yang seringkali kurang produktif.

3. Temukan mitra bisnis yg rekam jejak pribadi (track record) dan bisnisnya positif.
Rekam jejak pribadinya yang tidak positif  itu misalnya: suka menindas istri, kurang baik dengan tetangga, sering pinjam uang tak kembali, suka terlambat meeting dengan berbagai alasan, dan lainnya.
Rekam jejak bisnis yang kurang positif itu misalnya: ngemplang uang mitra bisnisnya, mengkhianati mitra bisnisnya.
Rekam jejak positif itu termasuk memiliki pengalaman bisnis yang baik (bukan hanya pengalaman gagal tapi juga pengalaman berhasil di bisnis). Untuk memulai usaha, sebaiknya hindari yang mitra yang hanya punya pengalaman gagal.

4. Temukan mitra yang kondisi keuangannya sudah stabil.
Mitra yang mapan finansial, tidak akan mengganggu keuangan perusahaan. Bisa memisahkan uang perusahaan dan kebutuhan pribadi. Ingat lho, banyak pengusaha pemula yang sulit memisahkan uang pribadi dan bisnis.
Selain itu, jika mitra bisnis kita mapan finansial, mereka  tidak akan terburu-buru meminta deviden. Dengan demikian, laba usaha bisa lebih maksimal digunakan untuk pengembangan usaha.

 Memang akan banyak suka dan duka saat seorang usahawan memutuskan untuk bermitra dengan orang lain guna menegakkan serta membesarkan usahanya. Walaupun demikian jika kerjasama yang dibangun sangat solid tentu akan menjadi kekuatan besar yang mampu mengarungi samudra bisnis yang sangat menantang.

Related Posts:

iklan

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]


Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).