MANAJEMEN RISIKO-Pendekatan Manajemen Risiko


Manajemen risiko adalah penerapan dari empat fungsi manajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dari sebuah risiko penyelenggaraan suatu perusahaan terhadap ketidakpastian yang berpotensi menimbulkan kerugian. Dari pengertian tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa manajemen risiko merupakan suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik, keuntungan usaha atau prospek keuntungan suatu usaha dari perusahaan yang dapat menimbulkan kerugian karena ketidakpastian keadaan baik intern maupun ekstern perusahaan yang bersangkutan.

Dalam mempelajari manajemen risiko, kita dapat menggunakan setidaknya dua pendekatan. Pendelakatan tersebut adalah pendekatan finansial dan pendekatan non-finansial. Semua risiko perusahaan akan berdampak pada struktur dan keadaan keuangan perusahaan, namun dampak yang terjadi dapat terjadi secara langsung dan risiko tidak langsung/lanjutan. Untuk lebih jelas dalam memahami perbedaan pendekatan finansial dan non-finansial, berikut adalah penjabaran dari kedua pendekatan tersebut.

PENDEKATAN FINANSIAL

          Mempelajari manajemen risiko melalui pendekatan finansial artinya adalah mengelola atau me-manage risiko dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan yang berhubungan dan berdampak dengan keadaan keuangan perusahaan tersebut secara langsung. Artinya, pendekatan ini digunakan dalam mempelajari setiap risiko perusahaan yang berhubungan dan akan berdampak secara langsung pada keuangan perusahaan.

          Risiko-risiko yang berhubungan dengan keuangan secara langsung sangat erat hubunganya dengan kebijakan-kebijakan keuangan perusahaan, contohnya adalah kebijakan pendanaan perusahaan, kebijakan investasi perusahaan (jangka panjang/jangka pendek), dan kebijakan pengelolaan deviden/laba perusahaan oleh pemilik. Dalam kebijakan pendanaan, terdapat risiko-risiko atas penggunaan dana untuk membiayai operasi perusahaan seperti risiko jika perusahaan tidak dapat mengembalikan modal tersebut sehingga pada akhirnya perusahaan harus menerima risiko dari gagalnya mengembalikan modal tersebut yang akan langsung berdampak pada keuangan perusahaan. Risiko dalam kebijakan investasi seperti risiko gagalnya sebuah proyek yang dijalankan dan dibiayai oleh perusahaan menjadikan keadaan keuangan perusahaan menjadi terganggu. Kebijakan pengelolaan deviden akan memepengaruhi kekuatan keuangan perusahaan. Semakin banyak laba yang ditahan sebagai modal operasi perusahaan, maka akan semakin kuat kedudukan keuangan perusahaan. Sebaliknya, jika sebagian besar laba dibagi oleh pemilik, maka keuangan perusahaan tidak berubah dari posisi awal bahkan dapat turun jika nilai kurs lokal mengalami penurunan sehingga nilai perusahaan juga akan cenderung turun.

          Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa pendekatan finansial digunakan untuk mempelajari dan mengelola risiko-risiko yang ada dalam perusahaan yang secara langsung berhubungan dengan manajemen keuangan perusahaan itu sendiri dan akan berdampak pada struktur keuangan dan nilai perusahaan itu sendiri. Risiko-risiko keuangan perusahaan adalah semua risiko yang ada dalam menajemen keuangan suatu perusahaan seperti risiko dalam pendanaan operasi perusahaan, risiko investasi perusahaan, dan risiko pembagian dan penahanan deviden di dalam perusahaan.

PENDEKATAN NON-FINANSIAL

          Mempelajari manajemen risiko melalui pendekatan non-finansial artinya adalah mengelola atau me-manage risiko dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan yang tidak berhubungan dan berdampak dengan keadaan keuangan perusahaan tersebut secara langsung. Artinya, pendekatan ini digunakan dalam mempelajari setiap risiko perusahaan yang memunculkan risiko awal sebelum damapak ahirnya yang akan berhubungan dan akan berdampak pada keuangan perusahaan.

          Risiko-risiko non-finansial dalam perusahaan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan asal muasal risiko tersebut yaitu risiko yang bersal dari dalam perusahaan atau intern risk dan risiko yang bersal dari luar perusahaan atau ekstern risk. Risiko yang berasal dari dalam perusahaan contohnya seperti risiko operasional produksi, risiko pemasaran, kwalitas produk risiko dari karyawan dan risiko kerusakan sistem intern perusahaan. Sedangkan risiko dari luar perusahaan contohnya risiko polusi lingkungan, kebakaran, keamanan, penipuan, dan kondisi politik serta perekonomian yang mempunyai dampak kepada perusahaan. Semua risiko tersebut akan mengakibatkan satu akibat awal, baru nantinya akan berakibat pada keuangan perusahaan yang merupakan titik akhir dari sebuah risiko perusahaan.

Related Posts:

iklan

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]


Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).