Jika saya benar, maka hari ini adalah hari pertama di tahun 2013. Saya tak tahu kenapa jalanan ramai, kenapa juga banyak orang merayakan ulang tahun dunia (katanya). Mungkin karena saya tidak ikut merayakan bersama mereka, saya jadi tidak tahu apa yang mereka maknai. Tapi minimal hari ini saya belajat bahwa ada sesuatu yang perlu disyukuri ketika malam tadi saya hanya ikut pertemuan Karang Taruna di Pongangan Indah, kampung saya tercinta.
Ternyata, hidup ini tidak mudah. Bahkan, ketika hampir semua orang merayakan pergantian tahun dengan sukaria dan keglamoran mereka masing-masing, masih ada orang-orang yang harus berjuang demi hidup mereka. Contohnya saya hari ini. Akhir tahun 2012 menjadi satu momentum dimana saya sadar bahwa hidup ini tidak mudah, hidup ini butuh pengorbanan dan butuh untuk diperjuangkan. Hanya karena tugas kuliah yang menumpuk saya dituntut untuk memilih merayakan tahun baru dengan teman-teman atau mengerjakan tugas dirumah. Akhirnya, tugas kuliahlah yang saya pilih karena saya sadar bahwa saya punya kewajiban menyelesaikannya. Bukan hanya saya ternyata, masih banyak orang-orang disekitar saya yang lebih memilih memperjuangkan hidup mereka dibanding merayakan pergantian tahun. Ibu saya masih sibuk dengan mesin jahit tuanya mengerjakan pekerjaan sampai dini hari. Ada pula adik angkatan saya, Dessy, yang harus berjuang melawan penyakit tipesnya di rumah sakit. Ada tukang parkir yang sibuk membereskan orang-orang yang parkir dengan sembarangan di malam pergantian tahun. Ada pemulung yang sibuk mengumpulkan sampah plastik yang kotor dibandingkan menatap uang yang dibakar diangkasa di tengah malam tadi.
Luar biasa, hidup ini menyediakan pilihan untuk kita bagaimana menjalani hidup. Masing-masing orang mempunyai persepsi tersendiri terhadap hidupnya, tetapi yang jelas adalah hidup ini tidak memperbolehkan kita untuk lelah karena berjuang...